NEEDS ASSESSMENT SEBAGAI METODE PENELITIAN dalam Merancang Program Pemberdayaan Masyarakat

Widiastuti, Rr. Siti Kurnia (2015) NEEDS ASSESSMENT SEBAGAI METODE PENELITIAN dalam Merancang Program Pemberdayaan Masyarakat. Buku, - (-). Penerbit Samudra Biru, Yogyakarta. ISBN 978-602-9276-61-9

[img]
Preview
Image
SAMPUL - Rr. Siti Kurnia Widiastuti - NEEDS ASSESSMENT .jpg - Cover Image

Download (204kB) | Preview
[img] Text
Rr. Siti Kurnia Widiastuti - NEEDS ASSESSMENT .pdf - Other
Restricted to Registered users only

Download (6MB)

Abstract

Laboratorium merupakan media efektif yang dapat digunakan mahasiswa untuk mengekspresikan minat mereka pada kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan, khususnya program pemberdayaan masyarakat. Menurut Indrasari Tjandraningsih, pemberdayaan adalah “mengutamakan usaha sendiri dari orang yang diberdayakan untuk meraih keberdayaannya. Sehingga pemberdayaan sangat jauh dari konotasi ketergantungan.”1 Seseorang atau sekelompok masyarakat akan berdaya jika dia atau mereka itu tidak tergantung terhadap sesuatu. Ketergantungan itu akan mengakibatkan seseorang menjadi tidak mandiri. Sebagai contoh dalam kehidupan di masyarakat, ketika seorang anak dari kecil hingga dewasa selalu dipermudah oleh orang tuanya dengan segala fasilitas tanpa perlu perjuangan untuk mendapatkannya, maka dia akan selalu tergantung dengan support tersebut. Ketika dukungan orang tua tersebut dilepaskan dengan tiba-tiba maka secara otomatis anak itu tidak akan berdaya menghadapi kondisinya yang kesusahan. Demikian juga halnya dengan kehidupan sekelompok masyarakat, ketika dukungan dari pemerintah atau lembaga lainnya kepada kelompok miskin hanya sebatas dana tunai seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang kemudian diubah menjadi BLSM tanpa diikuti dengan upaya-upaya untuk memandirikan mereka melalui peningkatan keahlian dan pendampingannya, maka dana tunai tersebut tak ubahnya sebagai pembodohan masyarakat. Masyarakat hanya dibodohkan dengan selalu tergantung kepada dukungan dana tanpa ada upaya untuk memandirikan. Sehingga program pemerintah seperti BLT atau BLSM ini seakan hanya sebagai media pencitraan sosok figur tertentu, dalam hal ini adalah Susilo Bambang Yodoyono yang sudah hampir mengakhiri masa jabatan Presiden Republik Indonesia. Kemandirian itu sangat penting, sehingga perlu pembelajaran agar dapat mandiri. Salah satu metodenya adalah melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat. Namun untuk memberdayakan orang lain, perlu memberdayakan diri sendiri terlebih dahulu. Mahasiswa sebagai kelompok intelektual masyarakat maka perlu menjadi agent of change (agen perubahan). Sehingga ketika merumuskan program pemberdayaan masyarakat, maka diperlukan pula perumusan program pemberdayaan mahasiswa. Peran laboratorium akan banyak berperan dalam mewujudkan tujuan tersebut dan juga sebagai wahana untuk mempraktekkan teori-teori yang telah diperoleh di kelas. Sehingga Laboratorium merupakan lembaga yang sangat sesuai untuk mendukung keberhasilan belajar para mahasiswa.

Item Type: Book
Uncontrolled Keywords: NEEDS ASSESSMENT, pemberdayaan masyarakat
Subjects: Pemberdayaan Masyarakat
Divisions: Buku
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 31 Oct 2019 09:08
Last Modified: 31 Oct 2019 09:08
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/36586

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum