K.H. MOH. ILYAS RUHIAT DAN KIPRAHNYA DALAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM DI PONDOK PESANTREN CIPASUNG, KABUPATEN TASIKMALAYA, JAWA BARAT, TAHUN 1949-1984

WIJDAN MUHAMAD HUSNA, NIM. 12120034 (2019) K.H. MOH. ILYAS RUHIAT DAN KIPRAHNYA DALAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM DI PONDOK PESANTREN CIPASUNG, KABUPATEN TASIKMALAYA, JAWA BARAT, TAHUN 1949-1984. Skripsi thesis, FAKULTAS ADAB DAN BUDAYA.

[img]
Preview
Text (K.H. MOH. ILYAS RUHIAT DAN KIPRAHNYA DALAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM DI PONDOK PESANTREN CIPASUNG, KABUPATEN TASIKMALAYA, JAWA BARAT, TAHUN 1949-1984)
12120034_BAB-I_IV_ATAU-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (11MB) | Preview
[img] Text (K.H. MOH. ILYAS RUHIAT DAN KIPRAHNYA DALAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM DI PONDOK PESANTREN CIPASUNG, KABUPATEN TASIKMALAYA, JAWA BARAT, TAHUN 1949-1984)
12120034_BAB-II_SAMPAI_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (8MB)

Abstract

Pada tahun 1934, dua tahun setelah didirikannya Pondok Pesantren Cipasung lahirlah Mohammad Ilyas Ruhiat. Ia lahir dari pasangan K.H. Ruhiat dan Hj. Aisyah. Semenjak kecil, ia mendapatkan pendidikan agama langsung dari ayahnya di Pesantren Cipasung. K.H. Ilyas Ruhiat memulai kiprahnya dalam pendidikan di pesantren pada usia 16 tahun, sebagai seorang pengajar menggantikan ayahnya yang ditahan oleh Belanda. Sejak saat itu, ia memulai “karirnya” sebagai seorang kiai dengan melakukan pengajian-pengajian baik di lingkungan pesantren, masyarakat sekitar, dan pengajian keliling kampung. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini ialah bagaimana gambaran umum Pondok Pesantren Cipasung, Tasikmalaya, bagaimana biografi K.H. Ilyas Ruhiat, bagaimana kiprah K.H. Ilyas Ruhiat dalam pengembangan pendidikan di pondok pesantren Cipasung, dan apa saja kontribusi K.H. Ilyas terhadap pendidikan di Cipasung. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan biografi dan sosiologi. Adapun teori yang digunakan ialah teori peran yang dikemukakan oleh Thomas. Inti dari teori peran adalah apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajiban sesuai kedudukannya dalam masyarakat, maka ia menjalankan suatu peranan. Sesuai posisinya dalam masyarakat yaitu sebagai kiai pesantren, K.H. Ilyas mempunyai keahlian dalam bidang ilmu-ilmu agama, mengelola tempat ibadah, memberikan pengajaran, dan memberikan bimbingan pada masyarakat di sekitarnya dalam urusan agama. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah yang melalui empat tahapan, yaitu heuristik (pengumpulan data), verifikasi data (kritik intern dan ekstern), interpretasi (analisis dan sintesis), dan historiografi (penulisan sejarah). Penelitian ini memberikan gambaran bahwa kontribusi yang dihasilkan oleh K.H. Ilyas Ruhiat merupakan bentuk dari kiprah yang dilakukannya sejak tahun 1949-1984. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa K.H. Ilyas memiliki peranan dalam mengembangkan pendidikan Islam di Cipasung. Dalam pengembangan pendidikan formal, ia berhasil mendirikan Sekolah Menengah Atas Islam (SMAI) Cipasung, Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Cipasung, dan Institut Agama Islam Cipasung (IAIC). Ia juga tetap melestarikan tradisi pesantren dengan mengajar santri dan melanjutkan pengajian yang telah dilakukan oleh ayahnya.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr. Nurul Hak, S.Ag, M.Hum
Uncontrolled Keywords: K.H. Ilyas Ruhiat, Kiprah, Pendidikan, Pesantren
Subjects: Sejarah Peradaban / Kebudayaan Islam
Divisions: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya > Sejarah Kebudayaan Islam (S1)
Depositing User: Drs. Mochammad Tantowi, M.Si.
Date Deposited: 25 Nov 2019 09:05
Last Modified: 25 Nov 2019 09:05
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/36630

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum