PERAN MASJID AL-HUDA DALAM PENYEBARAN ISLAM DI DESA NGAWU, KECAMATAN PLAYEN, KABUPATEN GUNUNGKIDUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 1940-2018 M

ARFIKA SASMI, NIM. 15120124 (2019) PERAN MASJID AL-HUDA DALAM PENYEBARAN ISLAM DI DESA NGAWU, KECAMATAN PLAYEN, KABUPATEN GUNUNGKIDUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 1940-2018 M. Skripsi thesis, FAKULTAS ADAB DAN BUDAYA.

[img]
Preview
Text (PERAN MASJID AL-HUDA DALAM PENYEBARAN ISLAM DI DESA NGAWU, KECAMATAN PLAYEN, KABUPATEN GUNUNGKIDUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 1940-2018 M)
15120124_BAB-I_V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (11MB) | Preview
[img] Text (PERAN MASJID AL-HUDA DALAM PENYEBARAN ISLAM DI DESA NGAWU, KECAMATAN PLAYEN, KABUPATEN GUNUNGKIDUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 1940-2018 M)
15120124_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (8MB)

Abstract

Masjid Al-Huda terletak di Desa Ngawu, Playen. Masjid ini selesai dibangun pada tahun 1800an pada masa Sri Sultan Hamengkubuwono ke VII. Pendirian masjid dilatarbelakangi karena penyebaran syiar agama Islam di wilayah Gunungkidul belum maksimal. Pada tahun 1800an hingga tahun 1900an masjid tersebut belum memberikan peran signifikan terhadap masyarakat khususnya terhadap penyebaran Islam di wilayah Playen. Pada tahun 1930an pun belum terlihat adanya kegiatan keagamaan yang dilakukan oleh jamaah Al-Huda. Hal tersebut terjadi karena Al-Huda, belum memiliki kepengurusan yang jelas, hal ini mengakibatkan kondisi stagnasi keagamaan dari tahun 1800 hingga 1940an. Hingga mulailah pada tahun 1940 di Masjid Al-Huda mulai dikelola sehingga pada setiap periode mampu memberikan yang menarik dan penting bagi kehidupan umat Islam. Guna mengetahui peran-peran yang menarik dari Masjid Al-Huda dibagilah pembahasan kedalam tiga periode yakni pertama, masa Pra kemerdekaan peran masjid Al-Huda pada masa ini adalah sebagai pusat pendalaman agama melalui syiar Islam di Masjid Al-Huda oleh H.Muhammad Ikhsan, dan juga digunakan sebagai pusat pelatihan pemuda Hizbulloh oleh Muhammad Abdani. Periode yang kedua adalah masa pasca kemerdekaan, pada masa pemberontakan G/30/S/PKI Masjid Al-Huda Playen digunakan sebagai pusat memperdalam ilmu agama guna membendung arus komunisme, Masjid Al-Huda juga berupaya memperkuat keimanan masyarakat dengan pengajian, dan toleransi antar umat beragama. Periode yang ketiga yakni tahun 2013-2018 pada tahun tersebut Al-Huda merealisasikan program yakni mengembangkan perekonomian masyarakat, dan tanggap sosial, pada tahun 2013 Masjid Al-Huda juga mendirikan Forum Komunikasi Takmir Masjid se-Desa Ngawu. Maka dari itu diperlukan rumusan masalah sebagai berikut 1. Bagaimana sejarah bediri Masjid Al-Huda di Ngawu, Playen, Gunungkidul?, 2. Bagaimana peran masjid Al-Huda dari tahun 1940-2018? Penelitian ini bersifat observasi lapangan dengan pengamatan secara langsung terhadap objek. Analisis yang digunakan adalah pendekatan sosiologi, dengan teori peran, dengan konsep dari Peter Burke bahwa, pola-pola atau norma-norma perilaku yang diharapkan dari orang yang menduduki suatu posisi tertentu dalam struktur sosial. Peneliti menggunakan metode penulisan sejarah diawali pengumpulan sumber, kritik sumber, interpretasi, dan penulisan karya tulis. Peneliti bertujuan untuk menganalisis peran-peran masjid Al-Huda mulai tahun 1940-2018 dengan menitikberatkan manfaat penelitian yaitu, penyebaran ajaran Islam melalui uraian kronologis Masjid al-Huda.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Riswinarno, S.S., M.M
Uncontrolled Keywords: PERAN MASJID AL-HUDA, PENYEBARAN ISLAM
Subjects: Sejarah Peradaban / Kebudayaan Islam
Divisions: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya > Sejarah Kebudayaan Islam (S1)
Depositing User: Drs. Mochammad Tantowi, M.Si.
Date Deposited: 29 Nov 2019 15:03
Last Modified: 29 Nov 2019 15:03
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/36707

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum