THE SHAPING OF ALI’S MASCULINE IDENTITY AS SEEN IN ALI’S WEDDING (2017)

NISAUL MUTMAINAH, NIM. 15150064 (2019) THE SHAPING OF ALI’S MASCULINE IDENTITY AS SEEN IN ALI’S WEDDING (2017). Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Preview	Text (THE SHAPING OF ALI’S MASCULINE IDENTITY AS SEEN IN ALI’S WEDDING (2017)) 15150064_COVER, BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (2MB) | Preview
	Text (THE SHAPING OF ALI’S MASCULINE IDENTITY AS SEEN IN ALI’S WEDDING (2017)) 15150064_BAB II, III.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (3MB)

Abstract

Identitas maskulin dalam diri seorang pria terbentuk melalui hubungan sosial. Dalam Ali’s Wedding (2017), Ali merupakan seorang iraq yang berpindah tempat tinggal ke Australia. Perbedaan budaya yang dimilikinya dengan lingkungan dimana ia tinggal mempengaruhi identitas maskulin yang Ali miliki, namun lingkungan Ali yang notabene adalah komunitas muslim tidak membuatnya memiliki maskulinitas islam namun identittas maskulinnya justru berbeda dengan lingkungannya. Umumnya, sebagai minoritas, seorang muslim yang tinggal di Australia akan menguatkan budaya asli mereka namun Ali tidak melakukan itu. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian kualitatif. Penelitian ini menggunakan teori maskulinitas dari R.W. Connell dan film theory dari Ed Sikov dalam menganalisa pembentukan identitas maskulin. Peneliti menganalisa melalui hubungan domestik, agama dan organisasi, hubungan pertemanan, dan hubungan percintaannya. Penelitian ini menghasilkan sebuah pemahaman bahwa meskipun banyak faktor yang dapat mempengaruhi pembentukan identitas maskulin, kemudian identittas maskulin yang akan terbentuk bisa berupa penerimaan dan penolakan atas maskulinitas yang telah ada di sekitarnya

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item