ESKATOLOGI KEMATIAN MENURUT PANDANGAN SHEKH SITI JENAR

Hasbi Mubarok, NIM. 13510063 (2019) ESKATOLOGI KEMATIAN MENURUT PANDANGAN SHEKH SITI JENAR. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

[img]
Preview
Text (ESKATOLOGI KEMATIAN MENURUT PANDANGAN SHEKH SITI JENAR)
13510063_BAB-I_V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (1MB) | Preview
[img] Text (ESKATOLOGI KEMATIAN MENURUT PANDANGAN SHEKH SITI JENAR)
13510063_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (384kB)

Abstract

Kematian merupakan salah satu bentuk ketetapan Allah SWT. yang telah diciptakan sejak penciptaan alam ini hingga hari kiamat. Tidak ada satu mahlukpun yang dapat menunda apalagi menghidar dari kematian, karena setiap manusia mempunyai umur dan setiap umur sudah dibatasi oleh takdir yang sudah ditetapkan oleh Allah SWT. Kematian bukanlah musnah atau lenyapnya manusia begitu saja, bukan pula akhir dari kehidupan. Tetapi, kematian merupakan terputusnya hubungan antara ruh dan jasad, perpindahan dari suatu tempat ke tempat yang lain. Sehingga manusia tidak hanya hidup di dunia saja, melainkan akan ada kehidupan setelah kematiannya. Syekh Siti Jenar atau yang juga dikenal dengan sebutan Syekh Lemah Abang (Tanah Merah) dianggap sebagai salah satu tokoh penyebar agama Islam di tanah Jawa yang memiliki segudang benih keislaman. Ajaran yang terkenal adalahmnunggaling kawula gusti. Akan tetapi, ajarannya dianggap sesat oleh sebagian umat Islam saat itu termasuk anggota Wali Songo. Ajaran dan sudut pandang antara Syekh Siti Jenar dan Walisongo sangatlah berbeda. Wali Songo melakukan akulturasi Islam dengan Jawa, sedangkan Syekh Siti Jenar melakukan asimilasi Islam dengan Jawa sehingga terbentuklah Islam Jawa. Dengan asimilsi ini akan muncul wajah Islam yang baru, tanpa terseret lahir Islam ala Timur Tengah.Pandangan Syekh Siti Jenar bersifat sufistik yang diramu dengan kehidupan mistis Jawa. Oleh karena itu, tekanannya bukan pada materi, tapi pada “Cinta” dalam bentuk manunggaling kawula Gusti, tauhid al-Wujud, atau menyatunya hamba dan Tuhan. Selain ajaran manunggaling kawula gusti, ajaran lainnya yang dianggap sesat adalah tentang kematian, atau eskatologi. Dalam pandangannya, kematian sudah dirasakan ketika di dunia ini, tidak perlu menunggu malaikat Izrail untuk mencabut nyawa setiap manusia dan tidak pula harus menunggu sampai hari kiamat datang. Dalam penelitian ini penulis memfokuskan pada penelitian kepustakan. Terutama karya-karya tokoh dari buku, jurnal, artikel dan lain-lain. Dalam memahami pemikirannya, penulis menggunakan pendekatan historis faktual, yang mana studi dan objek penelitiannya berupa pemikiran salah satu tokoh, yaitu pemikiran Syekh Siti Jenar

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: 1. Muzairi 2. Muhammad Fathan S Ag, M. Hum,
Uncontrolled Keywords: ESKATOLOGI KEMATIAN, SHEKH SITI JENAR
Subjects: Aqidah Filsafat
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta > Aqidah Filsafat
Depositing User: Drs. Bambang Heru Nurwoto
Date Deposited: 15 Jan 2020 09:20
Last Modified: 15 Jan 2020 09:20
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37422

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum