POSISI AKAL DALAM TASAWUF MAULANA JALALUDDIN RUMI ( Kajian dalam Kitab Fihi Ma Fihi )

M. Rijal Fikri Muzakki, NIM. 14510016 (2019) POSISI AKAL DALAM TASAWUF MAULANA JALALUDDIN RUMI ( Kajian dalam Kitab Fihi Ma Fihi ). Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

[img]
Preview
Text (POSISI AKAL DALAM TASAWUF MAULANA JALALUDDIN RUMI ( Kajian dalam Kitab Fihi Ma Fihi ))
14510016_BAB-I_V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (878kB) | Preview
[img] Text (POSISI AKAL DALAM TASAWUF MAULANA JALALUDDIN RUMI ( Kajian dalam Kitab Fihi Ma Fihi ))
14510016_BAB-II_SAMPAI_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (482kB)

Abstract

Buku Fihi Ma Fihi merupakan salah satu buku karangan Maulana JalaluddinRumi yang proses penulisannya dengan menggunakan sya‟ir/ prosa. Cara penulisan dalam buku ini tidak dilakukan secara konvensional seperti layaknya penulisan dalam karya-karya yang lain. Kebanyakan isi dari kitab ini adalah merupakan jawaban, analogi, dan berisi banyak tentang materi perkuliahan. Adapun yang melakukan penyempurnaan kodifikasi kitab ini kemungkinan adalah puteranya, yakni Sultan Walad. Skripsi yang berjudul “Posisi Akal dalam Tasawuf Maulana Jalaluddin Rumi ( Kajian dalam Kitab Fihi Ma Fihi)”, murni data-datanya bersumber dari kepustakaan, baik itu yang diperoleh dari buku, emsiklopedia maupun jurnal. Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research). Jenis penelitiannya adalah penelitian naskah karena menganalisis data-data yang ada dalam karya Fihi Ma Fihi dan menggunakan sumber sekunder untuk memperkayanya. Penelitian ini menggunakan pendekatan filosofis. Semntara itu, sifat penelitian ini adalah deskriptif, interpretatif dan analisis yaitu menggambarkan pemikiran Maulana Jalaluddin Rumi mengenai posisi akal dalam tasawuf dan pandangan Rumi tentang akal universal. Berdasarkan pada hasil penelitian, pemikiran Maulana Jalaluddin Rumi tentang posisi akal dalam tasawuf dan akal universal dalam Fihi Ma Fihi adalah merupakan pemecahan tentang bagaimana memposisikan akal secara tepat. Yakni adakalanya akal bersifat sangat tinggi dan adakalanya akal bersifat sangat rendah, terutama akal lemah ketika digunakan sebagai cara atau sudut pandang utama dalam memahami tasawuf (ilmu intuitif). Namun, ketika akal disingkirkan adalah suatu bentuk penafian terhadap nikmat Allah SWT. Akal merupakan alat yang baik ketika akal diposisikan sebagai alat untuk mendekatkan diri pada Allah SWT. Yakni dengan cara mengkombinasikan antara ilmu akal dan ilmu intuitif (tasawuf) yang cenderung bersifat tentang olah rasa. xi Mengenai akal universal menurut Maulana Jalaluddin Rumi adalah akal yang dimiliki oleh para Nabi, Wali dan para kekasih Allah. Dimana akal ini adalah pusat dari akal-akal partikular yang dimilki oleh manusia pada umumnya. Hal ini bisa juga kita dapatkan dengan cara menyeimbangkan antara akal dan hawa nafsu yang sekaligus ada dalam diri manusia. Sehingga antara akal dan nafsu akan cenderung akal yang mendominasi. Sehingga ketika akal yang mendominasi ini akan menuntun pada kita menuju jalan yang dekat kepada Allah SWT yang dilandasi dengan cinta.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr. H. Fahruddin Faiz, S.Ag., M.Ag,
Uncontrolled Keywords: Pandangan Jalaluddin Rumi, posisi akal, tasawuf, akal universal.
Subjects: Aqidah Filsafat
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta > Aqidah Filsafat
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Aqidah dan Filsafat Islam (S1)
Depositing User: Drs. Bambang Heru Nurwoto
Date Deposited: 15 Jan 2020 09:35
Last Modified: 15 Jan 2020 09:35
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37425

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum