TRADISI “NYEBAR UDIK-UDIK” DALAM WALIMAH AL- ‘URSY DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (STUDI KASUS DI DESA NGAGRONG KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI)

MUHAMMAD ADLI ZULFIKRI, NIM. 13350089 (2019) TRADISI “NYEBAR UDIK-UDIK” DALAM WALIMAH AL- ‘URSY DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (STUDI KASUS DI DESA NGAGRONG KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI). Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (TRADISI “NYEBAR UDIK-UDIK” DALAM WALIMAH AL- ‘URSY DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (STUDI KASUS DI DESA NGAGRONG KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI))
13350089-BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (7MB) | Preview
[img] Text (TRADISI “NYEBAR UDIK-UDIK” DALAM WALIMAH AL- ‘URSY DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (STUDI KASUS DI DESA NGAGRONG KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI))
13350089-BAB II, III, IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (6MB)

Abstract

Pernikahan dalam Islam adalah akad yang sangat kuat untuk mentaati perintah Allah SWT serta mengikuti sunnah Rasul dan yang melaksanakannya adalah ibadah. Adapun tujuan pernikahan adalah untuk membentuk keluarga yang sakinah mawaddah dan rᾱhmah, Islam mengatur sebuah pernikahan mulai dari rukun, syarat serta tentang walimah al-‘ursy. Dalam Islam rukun dan syarat harus terpenuhi, jika salah satu darinya tidak terpenuhi maka pernikahan tidak sah. Selain itu Islam juga mengajarkan setiap perkawinan hendaknya ada Walimah al- ‘Ursy, hal ini dilakukan sebagai rasa syukur dan bertujuan untuk mengumumkan kepada halayak umum bahwa telah terjadi perkawinan. Walimah al-‘Ursy yang ada di daerah satu dengan daerah lainnya berbeda, seperti yang dilakukan oleh masyarakat Desa Ngagrong yang menambahkan adat yang sangat unik, yaitu tradisi “Nyebar Udik-Udik” dalam walimah al-‘ursy. Dari sini penyusun memandang adat tersebut dari kacamata hukum Islam, apakah tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Desa Ngagrong ini bertentangan dengan hukum Islam atau sudah sesuai. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian lapangan dengan pendekatan normatif. Sedangkan metode analisis data yang digunakan adalah deskriptif analitik. Dalam metode pengumpulan data penyusun menggunakan metode observasi, wawancara, dan telaah pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi “Nyebar Udik-Udik” ini tetap bertahan dikarenakan keyakinan yang kuat dari masyarakat Desa Ngagrong. Resepsi pernikahan yang dilakukan oleh masyarakat Desa Ngagrong masih dipengaruhi oleh tradisi “Nyebar Udik-Udik”, tradisi tersebut bertujuan rasa syukur kepada Allah SWT karena telah menyelesaikan kewajiban sebagai orang tua yaitu menikahkan keseluruhan anaknya. Hal ini tidak bertentangan dengan hukum Islam, karena adat ini tidak mengurangi atau menambah syarat dan rukun dari pernikahan. Menggunakan tradisi “Nyebar Udik-Udik” atau tidak menggunakan Tradisi “Nyebar Udik-Udik” tidak mempengaruhi sah atau tidaknya sebuah pernikahan. Dari batasan-batasan dan konteks di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya adat istiadat yang sering dan biasa dilakukan oleh masyarakat di Kelurahan Desa Ngagrong Kecamatan Ampel merupakan hukum adat, yang lahir dan berkembang di masyarakat, dihayati secara langsung oleh masyarakat setiap harinya. Faktor eksistensi tradisi “Nyebar Udik-Udik” adalah tingkat keyakinan warga masyarakat yang masih kuat dan rasa taat kepada leluhur atau nenek moyang, selain itu juga untuk melestarikan adat dan budaya yang telah ada sejak lama.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: HJ. FATMA AMILIA, S.Ag., M.Si.
Uncontrolled Keywords: Tradisi, Nyebar Udik-Udik, hukum Islam.
Subjects: Hukum Islam
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah (S1)
Depositing User: Drs. Mochammad Tantowi, M.Si.
Date Deposited: 20 Jan 2020 09:14
Last Modified: 20 Jan 2020 09:14
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37491

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum