MAKNA SIMBOLIK PENGGUNA SONGKOK RECCA (Studi Fenomenologi Pada Masyarakat Bugis Bone)

ASRIADI, NIM. 16202010011 (2019) MAKNA SIMBOLIK PENGGUNA SONGKOK RECCA (Studi Fenomenologi Pada Masyarakat Bugis Bone). Masters thesis, UIN Sunan Kalijaga.

[img]
Preview
Text (MAKNA SIMBOLIK PENGGUNA SONGKOK RECCA (Studi Fenomenologi Pada Masyarakat Bugis Bone))
16202010011_BAB-I_IV_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (7MB) | Preview
[img] Text (MAKNA SIMBOLIK PENGGUNA SONGKOK RECCA (Studi Fenomenologi Pada Masyarakat Bugis Bone))
16202010011_BAB-II_III.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (6MB)

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi bahwa Songkok Recca bone adalah ikon dan salah satu pakaian adat penutup kepala raja atau pemerintah bugis bone yang dibuat saat raja ke 33 andi mappanyukki sebagai bentuk ciri khas dan tanda orang bugis bone bagi pemakainya, sehinggga penulis meneliti topik tersebut tentang Bagaimana proses komunikasi nonverbal songkok recca dan bentuk nilai dakwah yang muncul dalam interaksi simboliknya di masyarakat bugis Bone. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Subyek dalam penelitian ini adalah pemerintah, tokoh adat, pemakai songkok recca, masyarakat bone, sejarawan, budayawan. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. analisis data menggunakan model Miles dan Hubberman dengan reduksi data, penyajian data dan Penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pertama, makna interaksi simbolik pengguna Songkok Recca yaitu pemakaian Songkok Recca dengan maksud dan makna agar orang-orang memahami dan mengetahui bahwa Songkok Recca itu adalah salah satu pakaian adat bone dan memiliki makna filosofis yang terrurai dari sejarahnya, dengan maksud pemakai songkok tersebut menampakkan sikap kepemimpinan, bermasyarakat, kebribadiannya, identitasnya, kebanggaanya terhadap Songkok Recca itu sendiri. Dari hasil penelitian ini juga memerikan beberapa makna yaitu dari interkasi simboliknya songkok recca bermakna sebagai fasion/style, songkok recca bermakna sebagai identitas orang bugis bone dan songkok recca bermakna sebagai nilai religius. Sehingga proses komunikasi secara nonverbal ini memberikan makna pesan laian dalam komunikasi, untuk menunjang komunikasi verbalnya lebih efektif, yang dipandang perlu untuk menyisipkan komunikasi nonverbal dalam sebuah transaksional dalam berkomunikasi. Makna dalam interaksi simbolin ini menunjukan bahwa pengguna songkok recca dalam interaksinya sebagai pakaian penutup kepala, gambaran identitas sosial bugis bone, masyarakat yang agamawan, tokoh dan pemimpin dilingkungan masyarakat, dan lainnya. Kedua, Kemudian dari bentuk nilai dakwah yang muncul pemakaian songkok recca memberikan sebuah nilai yang terjabarkan dalam setiap yang memakai songkok recca harus mempertanggung jawabkan apa yang dipakai karena pakaian pakain raja terdahulu. songkok recca sebagai pakaian penutup kepala yang di pakai juga saat melakukan ibadah sholat dan ibadah lainnya. kaum laki-laki yang biasanya berpenampilan dengan gaya-gaya fun, berubah dengan pakaian agamisnya, yang disimbolkan dengan pemakaian songkok recca, yang mengidentikkan sebagai seorang muslim. Kata kunci: Fenomenologi, Songkok Recca, komunikasi nonverbal, proses komunikasi, Interaksi Simbolik.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Dr. Khodiq., M.Hum
Uncontrolled Keywords: Fenomenologi, Songkok Recca, komunikasi nonverbal, proses komunikasi, Interaksi Simbolik.
Subjects: Penyiaran Islam
Divisions: Fakultas Dakwah dan Komunikasi > Komunikasi dan Penyiaran Islam (S-2)
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 30 Apr 2020 08:48
Last Modified: 30 Apr 2020 08:51
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37634

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum