METODE ISTINBĀṬ HUKUM PEMUKULAN SUAMI TERHADAP ISTRI: STUDI PANDANGAN FAQIHUDDIN ABDUL KODIR

MISBAHUL HUDA, S. Sy, NIM. 16203010002 (2019) METODE ISTINBĀṬ HUKUM PEMUKULAN SUAMI TERHADAP ISTRI: STUDI PANDANGAN FAQIHUDDIN ABDUL KODIR. Masters thesis, UIN Sunan Kalijaga.

[img]
Preview
Text (METODE ISTINBĀṬ HUKUM PEMUKULAN SUAMI TERHADAP ISTRI: STUDI PANDANGAN FAQIHUDDIN ABDUL KODIR)
16203010002 BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (1MB) | Preview
[img] Text (METODE ISTINBĀṬ HUKUM PEMUKULAN SUAMI TERHADAP ISTRI: STUDI PANDANGAN FAQIHUDDIN ABDUL KODIR)
16203010002 BAB II, III, IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Pemukulan suami terhadap istri merupakan persoalan lama, tetapi jika dikaitkan dengan konteks kekinian yang berubah, maka bisa dikatakan merupakan problem baru. Faqihuddin Abdul Kodir memiliki pandangan hukum Islam (produk ijtihad) yang berbeda mengenai pemukulan suami terhadap istri, selain karena memiliki karakteristik yang lebih memihak pada perempuan, mengakar pada realitas, tetapi juga menyentuh wilayah metodologis. Karena itu, penelitian ini mengkaji bagaimana pandangan, metode istinbāṭ hukum Islam, dan faktor-faktor apa saja yang melatarbelakangi pandangan istinbāṭ hukum Islam Faqihuddin Abdul Kodir mengenai pemukulan suami terhadap istri. Penelitian ini menggunakan pendekatan uṣūl al-fiqh, yaitu studi yang berbekal ilmu uṣūl al-fiqh dengan teori metode istinbāṭ hukum Islam. Dalam Uṣūl al-fiqh terdapat dua pendekatan dalam melakukan istinbāṭ hukum Islam, yaitu: pertama, pendekatan melalui kaidah-kaidah kebahasaan (lafẓiyyah/lugawiyyah); kedua, pendekatan melalui perluasan makna (ma’nawiyyah/syar’iyyah). Selain itu, untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang melatarbelakangi pandangan istinbāṭ hukum Islam Faqihuddin Abdul Kodir mengenai pemukulan suami terhadap istri, penelitian ini juga menggunakan teori sejarah intelektual Dominick LaCapra. Hasil penelitian menunjukan, Faqihuddin memilih pandangan ulama yang mengharamkan pemukulan suami di luar konteks ta’dīb nusyūz, dan menegaskan ijtihad yang telah dikumandangkan Imam ‘Aṭā’, yang mengatakan bahwa pemukulan suami terhadap istri dalam konteks ta’dīb nusyūz adalah makruh. Faqihuddin mengambil pandangan Abū Zahrah yang mengharuskan suami bertanggung jawab (qiṣāṣ) atas akibat buruk pemukulan yang dilakukanya terhadap istri. Sementara dalam hal kebijakan pemerintah, Faqihuddin mengambil pandangan Ibn ‘Asyūr yang membolehkan pemerintah melarang pemukulan terhadap istri. Metode penggalian hukum (istinbāṭ al-ahkām) Faqihuddin, meskipun menggunakan pendekatan ma‘nawiyyah/syar’iyyah, tetapi juga dikuatkan oleh pendekatan kebahasaan (lafẓiyyah/lugawiyyah). Meminjam teori ijtihad kontemporer al-Qarḍāwī, ijtihad yang dilakukan oleh Faqihuddin mengenai pemukulan suami terhadap istri termasuk dalam kategori ijtihad intiqā’ī (komparatif selektif). Beberapa faktor yang melatarbelakangi pandangan dan metode istinbāṭ hukum Islam Faqihuddin Abdul Kodir mengenai pemukulan suami terhadap istri secara garis besar adalah ideologi feminisme, literatur-literatur yang dibaca, pendidikan, dan pergaulan sosial. Kata Kunci: Fikih, Metode Istinbāṭ Hukum Islam, Sejarah Intelektual

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Dr. A. BUNYAN WAHIB, M. Ag., MA.
Uncontrolled Keywords: Fikih, Metode Istinbāṭ Hukum Islam, Sejarah Intelektual
Subjects: Hukum Keluarga
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Islam (S-2) > Hukum Keluarga
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 18 May 2020 12:38
Last Modified: 18 May 2020 12:38
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37656

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum