ABDUL MUIS NAHARONG, (2008) AGAMA DAN POLITIK. /Jurnal/Al-Jamiah/Al-Jamiah No. 52 Th. 1993/.
|
Text
06. ABDUL MUIS NAHARONG - AGAMA DAN POLITIK.pdf - Accepted Version Download (4MB) | Preview |
|
![]() |
Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_lightbox)
lightbox.jpg Download (0B) |
|
![]() |
Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_preview)
preview.jpg Download (0B) |
|
![]() |
Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_medium)
medium.jpg Download (0B) |
|
![]() |
Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_small)
small.jpg Download (0B) |
|
![]() |
Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_lightbox)
lightbox.jpg Download (0B) |
|
![]() |
Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_preview)
preview.jpg Download (0B) |
|
![]() |
Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_medium)
medium.jpg Download (0B) |
|
![]() |
Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_small)
small.jpg Download (0B) |
Abstract
bHubungan agama dan politik atau hubungan agama dengan negara adalah suatu topik yang banyak diperbincangkan oleh para sarjana di Barat dan Timur selama dekade terkahir. Hal ini disebabkan oleh beberapa peristiwa penting yang terjadi di beberapa tempat di belahan bumi ini, di antaranya adalah revolusi Iran, suatu revolusi yang digerakkan oleh keyakinan agama (Shiah) dan dipimpin oleh seorang Ayatullah (Khomeini), dan timbulnya gerakan fundamentalisme di dalam berbagai agama. Dari kedua peristiwa atau gerakan tersebut, ada satu hal yang menarik perhatian, yaitu apa yang sering disebut dengan istilah politisasi agama. (Robertson, 1989: 11) Hal ini nampak pada meningkatnya perhatian yang diberikan oleh kelompok-kelompok keagamaan terhadap issu-issu negara atau pemerintahan, dan meningkatnya minat mereka untuk mengatur negara atau pemerintahan tersebut berdasarkna nilai-nilai keagamaan. Mereka berusaha membuat kebijaksanaan-kebijaksanaan dan program-program yang menurut mereka dijiwai oleh ajaran-ajaran agama mereka. Fenomena ini tentu saja bertentangan dengan paham yanf dianut oleh kebanyakan masyarakat di Barat, yaitu agama dan politik atau negara harus dipisahkan (suatu pemikiran yang sekularistik). Bagi mereka agama adalah urusan pribadi, non politik, berkenaan dengan masalah ketuhanan, yang sakral dan supernatural, edang politik itu berhubungan dengan masalah-masalah duniawi, yang profane dan temporal.
Item Type: | Article |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Agama, Politik |
Subjects: | Al Jamiah Jurnal |
Divisions: | E-Journal |
Depositing User: | Edi Prasetya [edi_hoki] |
Date Deposited: | 15 Apr 2013 16:00 |
Last Modified: | 15 Apr 2013 16:00 |
URI: | http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/377 |
Share this knowledge with your friends :
Actions (login required)
![]() |
View Item |