ZAKAT TERNAK AYAM BROILER DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM

NUNIKMATUL FAUZIAH, NIM. 14380033 (2019) ZAKAT TERNAK AYAM BROILER DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga.

[img]
Preview
Text (ZAKAT TERNAK AYAM BROILER DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM)
14380033_BAB-I_BAB-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (ZAKAT TERNAK AYAM BROILER DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM)
14380033_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Abstract

Dewasa ini ayam broiler termasuk salah satu komoditas yang tergolong paling populer dan berkembang paling menakjubkan di dunia peternakan. Di Indonesia sendiri banyak masyarakat memilih ternak ayam sebagai usaha pribadi/usaha milik sendiri untuk dijadikan penunjang ekonomi hidup mereka. AlQur’an menjelaskan setiap harta kekayaan wajib dikeluarkan zakat atasnya. Usaha ternak ayam broiler sebagai salah satu usaha yang sangat menguntungkan di Indonesia juga tidak luput dari kekayaan yang wajib dikeluarkan zakatnya. Sementara itu wajib zakat peternakan ayam broiler belum diatur secara jelas di dalam al-Qur’an dan hadis. Jenis penelitian ini adalah library research (studi pustaka) yaitu menganalisis muatan dari literatur yang terkait dengan penelitian. Skripsi ini menggunakan pendekatan usuliyah, dianalisis dengan teori zakat binatang, zakat perniagaan, zakat pertanian serta menggunakan analisis qiya>s dan ‘illah, sehingga penelitian ini bersifat deskriptik-analitik yaitu memberikan gambaran terhadap bagaimana analisis zakat ternak ayam broiler terhadap qiya>s beserta ‘illah-nya dan bagaimana perhitungan kadar zakat ternak ayam broiler melalui telaah literatur-literatur yang relevan untuk kemudian membuat suatu kesimpulan yang dipandang tepat. Hasil penelitian ini, menurut penulis ada dua kemungkinan cara untuk menghitung berapa zakat yang dikeluarkan dari usaha ternak ayam broiler, yaitu di-qiya>s-kan dengan zakat perdagangan dan pertanian. Di-qiya>s-kan dengan zakat perdagangan yakni ‘illah hukumnya dilihat dari nilai atau potensi diperjualbelikan dan dari awal sudah diniatkan untuk diperdagangkan dengan tujuan mendapatkan keuntungan dari hasil panen. Di-qiya>s-kan dengan zakat pertanian ditemukan persamaan ‘illah hukumnya dalam waktu pembibitan, pemeliharaan dan pemanenannya. Kedua penganalogian di atas penulis lebih memilih kepada dianalogikan pada zakat perdagangan. Karena menggunakan ‘illah hukum yang lebih jelas dan tegas yakni karena alasan diperdagangkan. Maka nisab zakatnya sebesar 85 gram emas, kadar zakat 2,5%, dan berlaku haul. Kata Kunci: Zakat, Peternakan, Qiya>s

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Abdul Mughits, S.Ag., M.Ag.
Uncontrolled Keywords: Kata Kunci: Zakat, Peternakan, Qiya>s
Subjects: Hukum Islam > Zakat
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Ekonomi Syari'ah (S-1)
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 09 Jun 2020 13:44
Last Modified: 09 Jun 2020 13:44
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37802

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum