KEBERADAAN KLAUSUL EKSONERASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAM: STUDI ATAS PERJANJIAN KARCIS PARKIR DI PASAR LEGI KOTAGEDE YOGYAKARTA

JOKO LESTIYO, NIM.12360020 (2019) KEBERADAAN KLAUSUL EKSONERASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAM: STUDI ATAS PERJANJIAN KARCIS PARKIR DI PASAR LEGI KOTAGEDE YOGYAKARTA. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga.

[img]
Preview
Text (KEBERADAAN KLAUSUL EKSONERASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAM: STUDI ATAS PERJANJIAN KARCIS PARKIR DI PASAR LEGI KOTAGEDE YOGYAKARTA)
12360020_BAB-I_BAB-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (6MB) | Preview
[img] Text (KEBERADAAN KLAUSUL EKSONERASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAM: STUDI ATAS PERJANJIAN KARCIS PARKIR DI PASAR LEGI KOTAGEDE YOGYAKARTA)
12360020_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (4MB)

Abstract

Keberadaan perjanjian baku pada dasarnya memberatkan salah satu pihak karena dilakukan dengan cara melepas tanggung jawab salah satu pihak jika terjadi hal yang tidak dikehendaki. Klausul yang seperti ini dikenal dengan klausul eksonerasi/klausula baku. Salah satu pihak berusaha mengelakkan kerugian dengan jalan mencantumkan syarat-syarat yang bermaksud mengurangi, meringankan atau bahkan menghapuskan sama sekali tanggung jawabnya terhadap kerugian.Keadaan seperti ini menyebabkan pihak konsumen hanya diberi kebebasan untuk memilih setuju atau tidak. Padahal, jika dilihat dari sudut pandang hukum Islam, perjanjian baku seperti klausul eksonerasi pada praktiknya berkebalikan dengan prinsip hifż almāl (penjagaan harta). Dalam arti perjanjian tersebut merugikan dan tidak memberikan perlindungan harta pada salah satu pihak. Contohnya klausul eksonerasi pada karcis parkir yang dikelola oleh Paguyuban Parkir Pasar Legi Kotagede Yogyakarta. Untuk itu rumusan masalah penelitian ini adalah untuk mencari jawaban: Bagaimana aspek hukum klausul eksonerasi jika dilihat dari hukum positif dan hukum Islam dalam perjanjian karcis parkir Pasar Legi Kotagede Yogyakarta? Penelitian ini termasuk kualitatif dengan mendapatkan data dari wawancara dan observasi di lapangan yang dianalisa dengan studi kepustakaan hukum normatif maupun yuridis. Hasil penelitian adalah perjanjian parkir tersebut lahir dari penerapan asas kebebasan berkontrak yang tidak maksimal, sehingga adanya ketimpangan. Ketidakadilan ini mendatangkan kerugian kepada konsumen parkir. Perjanjian ini dapat dikategorikan sebagai perjanjian baku. Karena berdasar fakta, pihak pengelola parkir telah menyiapkan klausulnya dan membebankan kepada konsumen. Dalam karcis parkir tersebut terdapat akad yang melepaskan tanggung jawab pihak Pengelola parkir. Dalam perjanjian parkir tersebut maka berdasar Pasal 1320 KUHPerdata, Undang-Undang Perlindungan Konsumen tersebut tidak sah. Ditinjau cecara hukum Islam klausula eksonerasi dalam karcis parkir bila hanya ditinjau dari maqāṣid syarī'ah memang tidak berkesesuaian dengan prinsip penjagaan harta (hifż al-māl fi al-musāwah). Akan tetapi bila ditinjau dari fiqih maka termasuk cakupan waḍi'ah (penganjuran amanah untuk penitipan). Dan bukan ḍaman yang berasal dari adanya kesepakatan sewa penjagaan barang. Kewajiban ganti-rugi hanya bila terdapat unsur kesengajaan dan kelalaian, sehingga muamalah karcis parkir ini tetap dapat diperbolehkan secara fiqih Islam. Kata Kunci: Klausul eksonerasi, Hukum positif, Hukum Islam

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr. Gusnam Haris, S.Ag., M.Ag
Uncontrolled Keywords: Kata Kunci: Klausul eksonerasi, Hukum positif, Hukum Islam
Subjects: Hukum Islam
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Perbandingan Madzab (S1)
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 03 Feb 2020 09:19
Last Modified: 03 Feb 2020 09:30
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37808

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum