HUKUM MENGAZANI JENAZAH DI LIANG LAHAD MENURUT ULAMA MUHAMMADIYAH DAN NAHDLATUL ULAMA

MUHAMAD MALIK, NIM : 15360008 (2019) HUKUM MENGAZANI JENAZAH DI LIANG LAHAD MENURUT ULAMA MUHAMMADIYAH DAN NAHDLATUL ULAMA. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga.

[img]
Preview
Text (HUKUM MENGAZANI JENAZAH DI LIANG LAHAD MENURUT ULAMA MUHAMMADIYAH DAN NAHDLATUL ULAMA)
15360008_BAB-I_V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (6MB) | Preview
[img] Text (HUKUM MENGAZANI JENAZAH DI LIANG LAHAD MENURUT ULAMA MUHAMMADIYAH DAN NAHDLATUL ULAMA)
15360008_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (6MB)

Abstract

Para ulama sepakat bahwa azan merupakan syari’at Islam. Azan sendiri menjadi syariat dengan tiga sumber atau dasar yakni alQur’an, al-Hadis dan ijmak sahabat nabi. Pada dasarnya ia digunakan untuk memberitahukan masuknya waktu salat dan inilah ijmak yang telah disepakati di zaman sahabat, juga para ulama sepakat terkait hal itu. Perbedaan pandangan dalam masalah azan muncul ketika azan difungsikan tidak sebagaimana yang telah disebutkan, yakni azan yang dikumandangkan di liang lahad saat prosesi penguburan mayit atau jenazah. Sebab inilah azan di liang lahad perlu adanya kepastian hukum, karena baik Nabi atau sahabatnya tidak penah mencontohkan hal yang demikian, sedangkan di kalangan masyarakat muslim khususnya Indonesia ada yang melakukan dan ada yang tidak melakukannya. Pembahasan atau kajian penelitian ini dilakukan terhadap pendapat para ulama dari dua organisasi keagamaan besar yang ada di Indonesia, yakni ulama yang berasal dari Muhammadiyah dan ulama yang berasal dari Nashdlatul Ulama. Pokok yang menjadi kajian yakni meliputi bagaimana pendapat hukumnya?, apa sisi persamaan dan perbedaannya?. Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan yang mana data diambil langsung dari informan melalui wawancara dan juga didukung dengan adanya dokumen-dokumen kepustakaan. Sifat penelitian ini adalah deskriptif-analisis-komparatif. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan usul fikih. Data-data tersebut dianalisis dengan menggunakan metode ijtihad/istinbat yang berkembang dalam tradisi pemikiran masingmasing organisasi. Hasil penelitian yang dilakukan, bahwasanya ulama Muhammadiyah yang menjadi subjek di dalam penelitian ini sepakat berpandangan bahwa mengazani jenazah di liang lahad tidak ada nasnya, sehingga tidak mengamalkannya. Sedangkan ulama Nahdlatul Ulama terbagi menjadi tiga pendapat yakni sunah, mubah dan bidah. Terkait pendapat dari para ulama dari kedua organisasi yang menunjukan adanya persamaan adalah mereka sepakat akan adanya prinsip saling menghargai dalam adanya perbedaan pendapat, sedangkan perbedaan para ulama dari kedua organissasi tersebut adalah meliputi status amalan tersebut, metode ijtihad/istinbat, hadisiii yang menjadi sandaran dilakukannya qiyas dan dasar yang digunakan dalam pengambilan dan penentuan hukumnya. Kata Kunci: Mengazani Jenazah, Ulama Muhammadiyah, Ulama Nahdlatul Ulama, pendapat Hukum.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: FUAD MUSTAFID, M.Ag.
Uncontrolled Keywords: Kata Kunci: Mengazani Jenazah, Ulama Muhammadiyah, Ulama Nahdlatul Ulama, pendapat Hukum.
Subjects: Hukum Islam
Organisasi Masyarakat > Muhammadiyah
Organisasi Masyarakat > Nahdlatul Ulama (NU)
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Perbandingan Madzab (S1)
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 03 Feb 2020 09:14
Last Modified: 03 Feb 2020 09:17
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37825

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum