KEWAJIBAN ORANG KAYA TERHADAP HAK FAKIR MISKIN ATAS HARTA DALAM PRESPEKTIF IBN HAZM

SITI NAILUL FAUZIYAH, NIM. 00380048 (2005) KEWAJIBAN ORANG KAYA TERHADAP HAK FAKIR MISKIN ATAS HARTA DALAM PRESPEKTIF IBN HAZM. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga.

[img]
Preview
Text (KEWAJIBAN ORANG KAYA TERHADAP HAK FAKIR MISKIN ATAS HARTA DALAM PRESPEKTIF IBN HAZM)
00380048__BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (5MB) | Preview
[img] Text (KEWAJIBAN ORANG KAYA TERHADAP HAKFAKIR MISKIN ATAS HARTA DALAM PRESPEKTIF IBN HAZM)
00380048__BAB-II_SAMPAI_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (10MB)

Abstract

Adanya anggapan bahwa kesenjangan sosial yang tetjadi dalam masyarakat, terutama yang berhubungan dengan perbedaan golongan kaya dan miskin sangat berdampak besar pada kehidupan sosial dan ekonomi. Oleh karena itu, Ibn Hazm berpandangan bahwa perlu adanya keseimbangan antara hak dan kewajiban sebagai relevansi dari keadilan sosial. Begitu juga dalam mewujudkan keadilan sosial di Indonesia, pemikiran Ibn Hazm dapat dijadikan sebagai pedoman akan pentingnya keadilan untuk kesejahteraan masyarakat. Karena, Indonesia juga merupakan salah satu negara yang tidak luput dari problematika kemiskinan. Sehingga bisa dikatakan kesenjangan sosial di Indonesia merupakan salah satu masalah yang besar untuk diperhatikan. Dalam pengumpulan data,· dengan menelaah sumber data primer dan sumber data penunjang lainnya, kemudian data yang terkumpul diolah dengan cara klasifikasi. Selanjutnya dianalisis dengan menggunakan pendekatan normative-moralis. Hasil penelitian ditemukan bahwa keadilan dan keseimbangan terhadap hak dan kewajiban merupakan suatu faktor yang tidak bisa dipisahkan dalam mewujudkan jaminan kesejahteraan umat. Sehingga orang kaya di mana saja berada berkewajiban untuk memenuhi kebutuhan dasar fakir miskin. Begitupun jika sumber dana dari zakat dan sumber dana yang lain tidak mencukupi. Orang kaya yang tidak peduli dengan penderitaan fakir miskin adalah aniaya. Selama masih ada orang Islam dan zimmi yang kelebihan harta maka tidak dihalalkan seseorang yang sedang kelaparan untuk mengkonsumsi bangkai dan daging babi. Dari hasil penelitian didapatkan, Ibn Hazm memandang bahwa orang kaya harus menyadari di dalam harta kekayaannya terdapat bagian yang menjadi hak fakir miskin, begitu juga fakir miskin hendaknya mengetahui ada haknya yang mesti ia dapatkan. Bahkan dengan cukup radikal Ibn Hazm membolehkan fakir miskin menggunakan cara yang bernuansa pemaksaan untuk mendapatkan haknya tersebut. Dan hal inilah yang dijadikan acuan sebagai gambaran pelaksanaan hak dan kewajiban untuk meminimalisir kesenjangan sosial yang ada di Indonesia, terutama dengan menggunakan kewenangan pemerintah. Walaupun demikian, pandangan Ibn Hazm ini mesti dipahami dan diaplikasikan sesuai dengan konteks yang ada. Kata Kunci: Ibn Hazm, Hak Fakir Miskin, Kewajiban Orang Kaya

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: DRS. KHOLID ZULFA, M.Si H. M. NUR, S.Ag, M.Ag
Uncontrolled Keywords: Ibn Hazm, Hak Fakir Miskin, Kewajiban Orang Kaya
Subjects: Muamalat
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Muamalah (S1)
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 03 Feb 2020 09:12
Last Modified: 03 Feb 2020 09:15
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37831

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum