MANUSIA PARIPURNA DALAM PEMIKIRAN NURCHOLIS MADJID

AHMAD IMAM BASHOFI MUBARROK, NIM. 12510024 (2019) MANUSIA PARIPURNA DALAM PEMIKIRAN NURCHOLIS MADJID. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga.

[img]
Preview
Text (MANUSIA PARIPURNA DALAM PEMIKIRAN NURCHOLIS MADJID)
12510024_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (MANUSIA PARIPURNA DALAM PEMIKIRAN NURCHOLIS MADJID)
12510024_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Abstract

ABSTRAK Konsepsi manusia muncul dan berawal dari pertanyaan akan manusia. Dalam perkembangannya, manusia selalu di dorong oleh keinginannya, baik yang timbul dari dalam maupun dari luar dirinya, untuk menciptakan dan mewujudkan sejarahnya. Realitas menunjukkan bahwa manusia masih menjadi misteri yang sulit dimengerti secara tuntas, keinginan untuk mengetahui hakikatnya tidak pernah berhenti, manusia adalah sumber persoalan yang maha besar dan sangat penting untuk dipersoalkan. Sopocles menyatakan bahwa: banyak hal yang luhur dan agung di dunia ini, tetapi tidak ada yang lebih luhur dan agung dari pada manusia. Penulisan tentang Manusia Paripurna Dalam Pemikiran Nurcholis madjid akan membawa kembali pemikiran-pemikiran tentang manusia terkait dengan hakikat, esensi dan makna keberadaan manusia di muka bumi ini. Kemudian alasan pemilihan tema Manusia Paripurna dalam Pemikiran Nurcholis madjid adalah pandangan tentang manusia dalam pengertian struktural yang membentuk kepribadiannya maupun fungsionalnya yang menjelma dalam kehidupan di dunia ini. Metode penelitian yang digunakan adalah kajian pustaka yang bersifat kualitatif-deskriptif kemudian menggunakan pendekatan filosofis dalam metode pengumpulan data dan menggunakan metode deskriptif-Hermeneutika dalam pengolahan data. Dari penelitian ini peneliti menemukan, bahwa manusia dalam hidupnya selalu dihadapkan kepada pilihan moral yang fundamental. Manusia tidak dibenarkan bertindak setengah-setengah, manusia di hadapkan dua jalan hidup. Pertama ialah jalan hidup yang benar, yang bakal mempertahankan ketinggian martabat kemanusiaan. Inilah jalan Tuhan, yaitu jalan hidup karena iman, yang mengejawantah dalam amal perbuatan orang saleh. Dan yang kedua, ialah jalan hidup tanpa iman dan amal saleh, yang menuju penghancuran harkat dan martabat kemanusiaan. Iman tidak memberi arti apa-apa bagi manusia jika tidak disertai dengan usaha-usaha dan kegiatan-kegiatan yang sungguh-sungguh untuk menegakan perikehidupan yang benar dalam peradaban dan berbudaya. Iman dan Taqwa dipelihara dan diperkuat dengan melakukan ibadah atau pengabdian formil kepada Tuhan. Ibadah mendidik Individu agar tetap ingat dan taat kepada Tuhan, dan berpegang teguh kepada kebenaran, sebagaimana dikehendaki oleh hati nurani yang hanif. Kemudian dengan Ibadah, manusia dididik untuk memiliki kemerdekaanya, kemanusiaanya dan dirinya sendiri, sebab ia telah berbuat ikhlas, yaitu pemurnian pengabdian kepada kebenaran semata.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr. H. Zuhri, M.Ag.,
Uncontrolled Keywords: Manusia, Paripurna, Nurcholis Madjid
Subjects: Agama Dan Filsafat
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Aqidah dan Filsafat Islam (S1)
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 10 Sep 2020 13:40
Last Modified: 10 Sep 2020 13:40
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/38385

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum