KOHERENSI SURAH DALAM PENAFSIRAN BUYA MALIK AHMAD (Studi atas Kitab Tafsir Sinar)

MUHAMMAD ALAN JUHRI, NIM. 16531003 (2019) KOHERENSI SURAH DALAM PENAFSIRAN BUYA MALIK AHMAD (Studi atas Kitab Tafsir Sinar). Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga.

[img]
Preview
Text (KOHERENSI SURAH DALAM PENAFSIRAN BUYA MALIK AHMAD (Studi atas Kitab Tafsir Sinar))
16531003_BAB-I_BAB-V__DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Other (KOHERENSI SURAH DALAM PENAFSIRAN BUYA MALIK AHMAD (Studi atas Kitab Tafsir Sinar))
16531003_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.PDF - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (6MB)

Abstract

Memasuki abad modern, tepatnya awal abad ke 20 M, lahir kajian koherensi surah sebagai salah satu metode yang digunakan oleh para sarjana dalam menafsirkan al-Qur‟an. Bermula dari kritik sebagian sarjana Barat yang menganggap al-Qur‟an sebagai kitab yang susunannya kacau dan tidak sistematis, kemudian direspon oleh sarjana modern dengan menganalisis surah sebagai sebuah unit, hingga akhirnya lahir metode koherensi surah. Di antara para sarjana yang concern dalam kajian ini, baik Muslim seperti al-Farāhī (1930), Sayyid Qutb (1966), al-Maudūdī (w. 1979), Sa‟id Ḥawā (w. 1989), al-Iṣlahī (w. 1997) dan lain-lain, maupun Barat seperti Angelika Neuwirth, Neal Robinson, David E. Smith, Nevin Reda, dan lain-lain. Di saat yang sama, Buya Malik Ahmad (w. 1993), seorang ulama Nusantara, menulis kitab tafsir dengan judul Tafsir Sinar. Dalam kitab ini, selain menafsirkan al-Qur‟an dengan menggunakan tartīb nuzūlī surah, Buya Malik juga kental dengan metode koherensinya. Sebagai perwakilan ulama Nusantara abad modern, menarik kiranya meneliti kitab Tafsir Sinar karangan Buya Malik ini, yang ternyata juga telah menyadari adanya teori koherensi surah. Untuk itu, dalam penelitian ini, penulis mengajukan pertanyaan bagaimana konstruksi teori koherensi surah Buya Malik dalam menafsrikan al-Qur‟an dan bagaimana posisinya di antara para sarjana pengkaji koherensi surah lainnya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitis. Penulis terlebih dahulu mengumpulkan informasi terkait ragam penelitian koherensi surah dan bagaimana perkembangannya dari masa ke masa, mulai dari klasik, pertengahan, hingga modern-kontemporer, kemudian menganalisis metode dan pendekatan Buya Malik dalam mengkonstruksi koherensi surah dengan menggunakan informasi yang telah didapatkan tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Buya Malik memiliki kecenderungan yang tidak jauh berbeda dengan para sarjana lainnya. Dalam mengkonstruksi koherensi surah, Buya Malik pertama kali juga membagi sebuah surah ke dalam beberapa kelompok ayat. Kelompok-kelompok ayat ini, antara kelompok satu dan lainnya, kemudian ditafsirkan oleh Buya Malik dengan terlebih dahulu menegaskan hubungan antara keduanya, sehingga ketika membaca penafsirannya terhadap satu surah al-Qur‟an menjadi mengalir, tidak kacau, dan pesan satu surah al-Qur‟an menjadi lebih mudah ditangkap. Terlebih Buya Malik menggunakan tartīb nuzūlī, sehingga menjadikan pembaca memperoleh informasi terkait kronologi turunnya sebuah surah, yang dengan itu makna objektif al-Qur‟an lebih mudah didapat. Lebih lanjut, dalam membagi kelompok-kelompok ayat tersebut, penulis menemukan bahwa Buya Malik mendasarkannya pada tiga indikator; pertama, berdasarkan struktur gramatikalnya, seperti membagi kelompok ayat dengan melihat bunyi akhir atau rimanya; kedua, berdasarkan tematik kontennya, yaitu membagi kelompok ayat dengan melihat tema-tema kecil yang ada dalam sebuah surah; dan ketiga, berdasarkan informasi nuzulnya, yaitu membagi kelompok ayat berdasarkan urutan turunnya, terutama pada beberapa kasus surah yang ayatnya tidak diturunkan sekaligus dalam satu waktu. Penelitian ini juga berkesimpulan bahwa Buya Malik telah turut meramaikan diskursus koherensi surah dengan memberikan beberapa kontribusi, xvii yaitu; pertama, Buya Malik tidak hanya membangun koherensi internal surah, tetapi juga koherensi eksternal surah; kedua, Buya Malik tidak hanya mengelompokkan ayat berdasarkan struktur gramatikal dan tematik konten sebuah surah, tetapi juga berdasarkan informasi nuzulnya; dan terakhir, Buya Malik menentukan tema pokok sebuah surah melalui tartīb nuzūlīnya. Dalam beberapa penjelasan dalam penelitian ini, juga terlihat beberapa perbedaan Buya Malik dengan tokoh lainnya, baik dari segi metode maupun hasil analisis penafsirannya.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Prof. Dr. KH. Abdul Mustaqim, M.Ag
Uncontrolled Keywords: Koherensi Surah, Buya Malik, Tartīb Nuzūlī.
Subjects: Ilmu Alqur’an dan Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur’an dan Tafsir (S1)
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 14 Sep 2020 13:43
Last Modified: 14 Sep 2020 13:43
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/38415

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum