PENYANDINGAN KATA SALAT DAN ZAKAT DALAM AL-QUR’AN MENURUT TAFSIR AL-MUNIR KARYA WAHBAH AZ-ZUHAILI

HIDAYAH HARIANI, NIM: 16530028 (2019) PENYANDINGAN KATA SALAT DAN ZAKAT DALAM AL-QUR’AN MENURUT TAFSIR AL-MUNIR KARYA WAHBAH AZ-ZUHAILI. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga.

[img]
Preview
Text (PENYANDINGAN KATA SALAT DAN ZAKAT DALAM AL-QUR’AN MENURUT TAFSIR AL-MUNIR KARYA WAHBAH AZ-ZUHAILI)
16530028_BAB-I_BAB-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (6MB) | Preview
[img] Text (PENYANDINGAN KATA SALAT DAN ZAKAT DALAM AL-QUR’AN MENURUT TAFSIR AL-MUNIR KARYA WAHBAH AZ-ZUHAILI)
16530028_BAB-II_S.D_BAB-SEBELUM-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (12MB)

Abstract

Mendirikan salat dan menunaikan zakat merupakan kewajiban bagi umat Islam. (Q.S.[2]: 43). Dalam konteks sejarah, salat dan zakat telah diperintahkan secara tegas dalam Al-Qur’an kepada Bani Israil, sehingga kewajiban salat dan zakat bukanlah ajaran baru bagi umat Islam di masa Nabi Muhammad. Ibadah ini telah diwajibkan kepada umatumat semua rasul, sebagaimana telah dilaksanakan oleh nabi Ibrahim a.s., nabi Ismail a.s., nabi Musa a.s. hingga nabi Isa a.s. Maka penurunan perintah salat dan zakat dalam Al- Qur’an sejalan dengan kebutuhan Nabi Muhammad. Perintah salat dan zakat telah ada dari waktu ke waktu dengan tujuan untuk merespon situasi yang dihadapi Nabi dan Rasul dalam membawa risalah Tuhan. Bahkan kewajiban melaksanakan salat dan zakat dalam Al-Qur’an ini sering disandingkan. Hal ini senantiasa berhubungan dengan seoramg hamba dengan Pencipta-Nya. Dalam ayat-ayat Al-Qur’an yang berkenaan dengan penyandingan kata salat dan zakat, Allah swt memerintahkan kewajiban zakat setelah menegakkan kewajiban salat. Penyandingan antara perintah salat dan zakat ini disebutkan dalam Al-Quran sebanyak 27 kali. Penelitian ini bertujuan mengetahui pesan utama Al-Qur’an yang telah menyandingan kata salat dan zakat. Penyandingan kata salat dan zakat yang tersebar dalam Al-Qur’an ditelusuri melalui kata kunci wa aqimus-salata wa atuz-zakata untuk menemukan ayat yang memuat penyandingan kata salat dan zakat. Ayat-ayat tersebut dideskripsikan menurut perspektif Wahbah Az-Zuhaili dalam Kitab Tafsir al-Munir dan menarik urgensi dari penyandingan salat dan zakat. Sebagai langkah kontekstualisasi, dilakukan juga analisis mengenai xviii implikasi dari penyandingan kata salat dan zakat dalam konteks kekinian. Setelah melakukan identifikasi, penulis menemukan penyandingan kata salat dan zakat berisi beberapa pesan utama, yaitu: salat dan zakat merupakan syariat terdahulu; salat dan zakat merupakan rukun Islam; mendapatkan pahala dan keutamannya; senantiasa menjaga diri dan harta; menjadi pembeda amal antara orang Islam dan orang Kafir. Selanjutnya analisis perspektif Wahbah Az-Zuhaili menghasilkan data bahwa penyandingan kata salat dan zakat ini merupakan salat wajib (salat lima waktu) dan zakat yang wajib (zakat fitrah) dan sebagai pembeda antara salat pada masa Bani Israil dan salat pada masa umat nabi Muhammad. Berkenaan dengan konteks kekinian, penulis mengidentifikasi bahwa penyandingan salat dan zakat ini dapat menjadikan seseorang menjadi individu yang disiplin, istiqomah dalam segala kebaikan, dapat menghidupkan rumah Allah sebagai tempat ibadah, dan menjadi individu menjadi manusia yang produktif.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Prof. Dr. Muhammad, M.Ag,
Uncontrolled Keywords: Shalat, Zakat
Subjects: Ilmu Alqur’an dan Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur’an dan Tafsir (S1)
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 14 Sep 2020 13:45
Last Modified: 14 Sep 2020 13:45
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/38418

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum