SEJARAH DAN MEMORI KOLEKTIF SUNAN GESENG DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DAN JAWA TENGAH

Vita Ery Oktaviyani, S.S, NIM: 1520510103 (2019) SEJARAH DAN MEMORI KOLEKTIF SUNAN GESENG DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DAN JAWA TENGAH. Masters thesis, UIN Sunan Kalijaga.

[img]
Preview
Text (SEJARAH DAN MEMORI KOLEKTIF SUNAN GESENG DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DAN JAWA TENGAH)
1520510103_BAB-I_BAB-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (12MB) | Preview
[img] Text (SEJARAH DAN MEMORI KOLEKTIF SUNAN GESENG DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DAN JAWA TENGAH)
1520510103_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (11MB)

Abstract

Penelitian ini membahas tentang sejarah terbentuknya memori kolektif Sunan Geseng di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah. Sejarah bukan sekedar narasi masa lalu, namun hidup pada masa kini dan bisa dimaknai sesuai dengan konteks masa kini. Dalam tesis ini menggambarkan narasi peristiwa masa lalu yang dikonstruksi dan direproduksi, lalu dikomunikasikan kepada khalayak melalui monumen. Monumen Sunan Geseng yang dimaksud berupa makam dan petilasan. Monumen ini didirikan sebagai bentuk pewarisan ingatan terhadap generasi selanjutnya dan adanya kultur Jawa untuk membuat tempat peringatan. Penelitian ini adalah penelitian lapangan yang menggunakan pendekatan historis antropologis dengan menggunakan metode historiografi tradisional. Teori yang digunakan adalah teori politik ingatan karena pengingatan hanyalah salah satu sisi dari memori sisi lainnya adalah pelupaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa memori kolektif masyarakat Jawa tentang Sunan Geseng dibentuk dengan adanya artefak budaya berupa monumen yaitu makam dan petilasan. Monumen termasuk kategori folklor, karena penuturan untuk mengenalkannya disampaikan lewat tradisi lisan. Di Monumen Sunan Geseng terjadi penguatan memori kolektif, akibat adanya keyakinan dan religiusitas masyarakat pendukungnya. Penguatan memori bukan lagi bersifat spontan dan naluriah, namun menjadi kewajiban yang harus diingat. Penguatan memori ini pada masing-masing monumen berbeda, contoh hari-hari peringatan antara lain: Saparan, Kupatan Jolosutro dan Nyadran Ngisor di Makam Jolosutro, Ruwahan di Makam Daleman, Walitelon Utara dan Dusun Badean. Selikuran dan Slametan di Makam Tirto, Syukuran di Sendang Banyuurip, Kutukan di Pesarean Blubuk dan Rajaban, Haul Sunan Geseng serta Tahlil Senin kliwon di Petilasan Gatep. Penguatan memori kolektif Sunan Geseng paling menonjol terjadi di Makam Jolosutro dengan diadakannya upacara Kupatan Jolosutro bertujuan meminta berkah Sunan Geseng berkaitan dengan hasil pertanian, sehingga ada keyakinan jika yang berkunjung banyak, maka hasil pertanian akan melimpah, demikian juga sebaliknya. Selikuran di Makam Tirto yang dilaksanakan setiap 20-21 Ramadhan bertujuan ngalap berkah. Para pedagang yang berkunjung biasanya meminta restu Sunan Geseng supaya dagangannya laris. Di Pesarean Blubuk setiap tahun dilaksanakan Upacara Kutukan, untuk melanjutkan tradisi yang dilakukan Sunan Geseng dengan memakan ikan kutuk setiap hari Jumat wage. Masyarakat Blubuk percaya dengan memakan ikan kutuk bisa menghilangkan berbagai macam penyakit dan menyingkirkan halangan hidup. Upacara tradisi di atas saat ini oleh masyarakat pendukung Sunan Geseng dikemas sebagai bagian dari wisata religi.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Dr. Sri Margana, M.Phil.
Uncontrolled Keywords: Sejarah dan Memori Kolektif, Sunan Geseng, Historiografi Tradisional, Tradisi Lisan.
Subjects: Sejarah Peradaban / Kebudayaan Islam
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Interdisciplinary Islamic Studies > Sejarah dan Kebudayaan Islam
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 19 Oct 2020 10:36
Last Modified: 19 Oct 2020 10:36
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/38650

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum