POLA INTERAKSI ASOSIATIF DAN DISOSIATIF SISWA REGULER DAN SISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH INKLUSI SD TAMAN MUDA IBU PAWIYATAN YOGYAKARTA

WINA CALISTA, NIM: 17204080049 (2019) POLA INTERAKSI ASOSIATIF DAN DISOSIATIF SISWA REGULER DAN SISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH INKLUSI SD TAMAN MUDA IBU PAWIYATAN YOGYAKARTA. Masters thesis, UIN Sunan Kalijaga.

[img]
Preview
Text (POLA INTERAKSI ASOSIATIF DAN DISOSIATIF SISWA REGULER DAN SISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH INKLUSI SD TAMAN MUDA IBU PAWIYATAN YOGYAKARTA)
17204080049_BAB-I_IV_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (10MB) | Preview
[img] Text (POLA INTERAKSI ASOSIATIF DAN DISOSIATIF SISWA REGULER DAN SISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH INKLUSI SD TAMAN MUDA IBU PAWIYATAN YOGYAKARTA)
17204080049_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (6MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) untuk mendeskripsikan dan menganalisis tentang pola interaksi asosiatif dan disosiatif siswa reguler dan siswa berkebutuhan khusus di SD Taman Muda Ibu Pawiyatan Yogyakarta, 2) untuk mendeskripsikan dan menganalisis pola interaksi disosiatif siswa reguler dan siswa berkebutuhan khusus di sekolah inklusi SD Taman Muda Ibu Pawiyatan Yogyakarta dan 3) untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi interaksi sosial siswa reguler dan siswa berkebutuhan khusus di SD Taman Muda Ibu Pawiyatan Yogyakarta. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Informan dalam penelitian ini adalah siswa reguler, siswa berkebutuhan khusus, guru pendamping khusus, guru kelas (pamong), guru agama, shadow teacher, dan bagian administrasi atau petugas TU. Adapun teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengn cara reduksi data, penyajian data, dan penyimpulan data. Hasil penelitian ini adalah Pertama, pola interaksi asosiatif antara siswa reguler dan siswa berkebutuhan khusus diklasifikasikan dalam bentuk kerjasama, asimilasi dan akomodasi. Kerjasama meliputi piket kelas, pembelajaran di kelas, diskusi kelompok, istirahat sekolah, pemilihan ketua kelas, petugas upacara, jumat berinfaq, jumat bersih, lomba 17 Agustus dan seni tari. Bentuk asimilasi antara siswa reguler dan siswa berkebutuhan khusus adanya penanaman sikap toleransi dan keteladanan guru sejak anakkelas satu. Adapun bentuk akomodasi antara siswa reguler dan siswa berkebutuhan khusus mengarah pada bentuk arbitrase dan toleransi. Kedua, pola interaksi disosiatif antara siswa reguler dan siswa berkebutuhan khusus diklasifikasikan dalam pola persaingan, kontravensi dan konflik/pertikaian. Persaingan terjadi dalam persaingan akademik, persaingan menjadi siswa terbaik dan lomba 17 Agustus. Sedangkan kontravensi yang mengarah pada penolakan dan timbulnya perasaan tidak suka yang disembunyikan oleh siswa terhadap pendamping siswa berkebutuhan khusus (shadow teacher). Adapun pertikaian/konflik yang terjadi didominasi oleh siswa berkebutuhan khusus dengan gangguan emosi dan prilaku (tunalaras). Ketiga, faktor yang mempengaruhi interaksi sosial siswa reguler dan siswa berkebutuhan khusus yaitu adanya faktor imitasi, sugesti, identifikasi dan simpati.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Dr. Sabarudin, M.Si
Uncontrolled Keywords: Pola Interaksi, Asosiatif, Disosiatif
Subjects: Pendidikan > Pendidikan Karakter
Divisions: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan > Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (S2) > Konsentrasi Guru Kelas
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 21 Oct 2020 10:24
Last Modified: 21 Oct 2020 10:24
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/38699

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum