KESATUAN STRUKTUR AL-QUR’AN MENURUT ṬĀHĀ JĀBIR AL-’ALWĀNI

Muhammad Rafi, NIM. 16531011 (2020) KESATUAN STRUKTUR AL-QUR’AN MENURUT ṬĀHĀ JĀBIR AL-’ALWĀNI. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (KESATUAN STRUKTUR AL-QUR’AN MENURUT ṬĀHĀ JĀBIR AL-’ALWĀNI)
16531011_BAB I_BAB_TERAKHIR_DAFTAR_PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (2MB) | Preview
[img] Text (KESATUAN STRUKTUR AL-QUR’AN MENURUT ṬĀHĀ JĀBIR AL-’ALWĀNI)
16531011_BAB II_S.D_SEBELUM_BAB_TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Sejak awal abad ke-20, kajian koherensi Al-Qur’an sebagai kelanjutan dari keilmuan naẓm dan munāsabah mengemuka dalam beberapa karya tafsir sarjana Muslim yang terkenal, seperti karya Asyraf ‘Ali Ṡanafi (w. 1362 H/1943 M), Hamid al-Din al-Farāhi (1863-1930 M), dan Amin Ahsan Iṣlāhi (1904–1997) di bagian Indo-Pakistan. Kemudian di Mesir ada Sayyid Qutb (w. 1386 H/1966 M),’Izzat Darwazah (1887-1984 M) dan Muhammad al-Ghazāli (1917-1996 M) serta Muhammad Husain al-Ṭabaṭaba’i (1892-1981 M) di Iran. Mereka semua meyakini adanya kesatuan tema surah dalam al-Quran. Namun, selain tokoh-tokoh tersebut sebenarnya ada tokoh lain yang mengkaji kesatuan Al-Qur’an-akan tetapi tidak terekspos-di kalangan Muslim, yakni Ṭāhā Jābir al-’Alwāni. Ia menulis kitab Al-Waḥdah Al-Binā’iyyah Li Al-Qur’an al-Majīd yang membahas tentang kesatuan struktur Al-Qur’an secara umum, tidak hanya terbatas pada surah semata. Penelitian ini mengajukan bagaimana konsep kesatuan struktur Al-Qur’an al-’Alwāni dan apa implikasi konsep tersebut terhadap penafsirannya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitis dengan cara terlebih dahulu mengumpulkan informasi tentang ragam penelitian koherensi surah dalam tradisi keilmuan Muslim seperti pembahasan naẓm, munāsabah dan kesatuan tema dalam surah Al-Qur’an yang disampaikan sarjana modern, lalu menganalisis metode dan pendekatan al-’Alwāni dalam bingkai informasi yang telah didapatkan tersebut. Kemudian, penulis menggunakan metode analisis-komparatif untuk melihat secara lebih jelas persamaan dan perbedaan konsep al-’Alwāni dengan konsep tokoh yang lain agar dapat terlihat secara jelas perbedaan dan kekhasan konsepnya. Supaya analisis dalam penelitian ini terfokus dan terarah penulis mengelaborasi data yang didapatkan dengan menggunakan teori Georg Gadamer dalam memahami produk tafsir Ṭāhā Jābir al-’Alwāni, yakni teori kesadaran keterpengaruhan oleh sejarah dimana pemahaman mufasir dipengaruhi oleh latar belakang sosial dan tradisi di lingkungan hidupnya dalam mendialogkan teks yang ditafsirkan. Penelitin ini menyimpulkan bahwa al-’Alwāni telah turut meramaikan diskursus koherensi surah dengan memberikan beberapa kontribusi, seperti penjelasan bahwa kesatuan tema tidak hanya ditemukan di dalam surah Al-Qur’an, tetapi juga Al-Qur’an secara umum. Al-’Alwāni meyakini kesatuan struktur Al-Qur’an mengarah pada tiga hal mendasar, yaitu: tauh}i>d (keesaan Tuhan), tazkiyyah (pembersihan diri), dan ‘umra>n (peradaban/kedamaian). Pandangan al-’Alwāni tersebut dipengaruhi oleh background keilmuannya, yaitu ushul fiqh khususnya dari diskursus maqa>s}id al-syari>‘ah. Teori ini berimplikasi kepada keyakinannya terhadap keutuhan ayat-ayat Al-Qur’an, tidak ada pertentangan atau ketidakkonsistenan dan adanya arah gerak teks yang satu padu, sehingga secara tegas ia menolak adanya konsep naskh

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Drs. Muhammad Mansur, M. Ag
Uncontrolled Keywords: Al-’Alwāni, Kesatuan Al-Qur’an, Tauhd, Tazkiyyah, ‘Umran.
Subjects: Ilmu Alqur’an dan Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur’an dan Tafsir (S1)
Depositing User: Drs. Bambang Heru Nurwoto
Date Deposited: 23 Apr 2020 13:31
Last Modified: 23 Apr 2020 13:31
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/39047

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum