PERAN PEKERJA SOSIAL DALAM PROSES RESOSIALISASI PENYANDANG DISABILITAS MENTAL EKS PSIKOTIK DI BRSBKL YOGYAKARTA UNIT BINA LARAS PURWOMARTANI KALASAN SLEMAN

Tri Shandra Abridinata Wibowo, NIM. 17200010018 (2020) PERAN PEKERJA SOSIAL DALAM PROSES RESOSIALISASI PENYANDANG DISABILITAS MENTAL EKS PSIKOTIK DI BRSBKL YOGYAKARTA UNIT BINA LARAS PURWOMARTANI KALASAN SLEMAN. Masters thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (PERAN PEKERJA SOSIAL DALAM PROSES RESOSIALISASI PENYANDANG DISABILITAS MENTAL EKS PSIKOTIK DI BRSBKL YOGYAKARTA UNIT BINA LARAS PURWOMARTANI KALASAN SLEMAN)
17200010018_BAB I_BAB V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (PERAN PEKERJA SOSIAL DALAM PROSES RESOSIALISASI PENYANDANG DISABILITAS MENTAL EKS PSIKOTIK DI BRSBKL YOGYAKARTA UNIT BINA LARAS PURWOMARTANI KALASAN SLEMAN)
17200010018_BAB II_BAB III_BAB IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (4MB)

Abstract

Latar belakang penelitian ini adalah masalah kesehatan jiwa dapat mempengaruhi individu yang berdampak kepada lingkungan masyarakat. Orang dengan gangguan jiwa memiliki hak yang sama dengan orang pada umumnya. Sebagai warga masyarakat sudah seharusnya orang dengan gangguan jiwa diperlakukan khusus dan mendapatkan tempat yang layak seperti masyarakat biasa. Mereka memerlukan akses layanan seperti membutuhkan pendidikan, kesehatan, layanan publik, pekerjaan, perlindungan hukum dan lain sebagainya. Kepedulian masyarakat akan kesehatan khususnya kesehatan jiwa akan meningkatkan peran serta mereka untuk bertanggung jawab terhadap program pelayanan kesehatan jiwa masyarakat. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa dalam melakukan proses resosialisasi penyandang disabilitas mental eks psikotik di BRSBKL Yogyakarta unit Bina Laras adalah: (1) pekerja sosial melakukan proses resosialisasi ditandai dengan program family gathering bagi keluarga diberikan edukasi dan pemahaman tentang bagaimana menghadapi klien ketika tinggal di rumah seperti memberikan pendampingan sehari-hari, minum obat, reward dan punishment kepada klien sebagai bentuk apresiasi demi proses pemulihan klien, (2) pasca resosialisasi ditandai dengan adanya kegiatan home visit oleh pekerja sosial guna mengetahui kondisi perkembangan klien selama di rumah, kemudian bimbingan lanjut dengan cara menghubungi keluarga untuk menanyakan dan meminta laporan dari keluarga terkait perkembangan klien di rumah. (3) Hambatan dalam Proses Resosialisasi terhadap Penyandang Disabilitas Mental Eks Psikotik BRSBKL Yogyakarta unit Bina Laras adalah penolakan dari keluarga yang masih belum siap untuk menerima klien secara utuh karena ketakutan akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Kemudian penyebab penolakan tersebut adalah kurangnya pengetahuan keluarga terhadap isu kesehatan mental dan masih belum terbuka pikiran mereka bahwa anggota keluarganya harus mereka rawat dengan baik layaknya anggota keluarga mereka seperti biasa agar sembuh dan pulih dari penyakit yang dialami.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Dr. Ro’fah, S.Ag., BSW., M.A., Ph.D.
Uncontrolled Keywords: Pekerja Sosial, Resosialisasi, Penyandang Disabilitas Mental
Subjects: DISABILITAS
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Interdisciplinary Islamic Studies > Pekerjaan Sosial
Depositing User: Drs. Mochammad Tantowi, M.Si.
Date Deposited: 29 Apr 2020 08:40
Last Modified: 29 Apr 2020 08:40
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/39135

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum