KONSEP ZUHUD DALAM PEMIKIRAN AL-GAZᾹLĪ DAN HAMKA: STUDI KOMPARATIF

Endrika Widdia Putri, NIM. 18205010006 (2020) KONSEP ZUHUD DALAM PEMIKIRAN AL-GAZᾹLĪ DAN HAMKA: STUDI KOMPARATIF. Masters thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (KONSEP ZUHUD DALAM PEMIKIRAN AL-GAZᾹLĪ DAN HAMKA: STUDI KOMPARATIF)
18205010006_BAB I_BAB_TERAKHIR_DAFTAR_PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (5MB) | Preview
[img] Text (KONSEP ZUHUD DALAM PEMIKIRAN AL-GAZᾹLĪ DAN HAMKA: STUDI KOMPARATIF)
18205010006_BAB II_S.D._SEBELUM_BAB_TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (9MB)

Abstract

Sejarah merekam bahwa telah terjadi perkembangan konsep zuhud dalam ajaran tasawuf– dari konsep zuhud yang menjauhi duniawi kepada konsep zuhud yang tidak menjauhi duniawi. Adanya perkembangan konsep tersebut menjadi kajian menarik tentunya untuk diteliti lebih mendalam lagi. Dalam hal ini, dengan melakukan studi komparatif antara konsep zuhud yang menjauhi duniawi dalam pemikiran al-Gazālī dengan konsep zuhud yang tidak menjauhi duniawi dalam pemikiran Hamka, sehingga didapati suatu gambaran yang jelas mengenai perkembangan konsep zuhud tersebut. Makanya, penelitian ini akan mengkaji bagaimana konsep zuhud dalam pemikiran al-Gazālī dan Hamka. Serta, bagaimana perbandingan konsep zuhud dalam pemikiran al-Gazālī dan Hamka. Penelitian ini menggunakan kerangka teori asketisme Max Weber dalam menganalisis pemikiran zuhud al-Gazālī dan Hamka, yang mana Weber membagi 2 (dua) kategori manusia dalam memahami asketis; yang menolak dunia dan yang tidak menolak dunia, sehingga sifat kerangka teori ini yaitu afirmatif. Langkah pertama dari penelitian ini adalah mengklasifikasikan data-data, kemudian mengambarkannya sesuai data apa adanya dan menganalisisnya– dengan menggunakan 4 (empat) metode; interpretasi, analisis, sintesis, dan komparasi. Adapun hasil penelitian ini yaitu bahwa konsep zuhud al-Gazālī adalah konsep zuhud yang menjauhi dunia; dalam artian mengisolasi diri dari hidup keramaian, hidup menyendiri, dan terkesan tidak menyeimbangkan kehidupan dunia dan akhirat. Sementara konsep zuhud Hamka adalah konsep zuhud yang tidak menjauhi dunia; dalam artian hidup aktif dan bersosial di tengah masyarakat, hidup bermanfaat, dan menyeimbangkan antara kehidupan dunia dan akhirat. Adapun titik temu dari pemikiran zuhud al-Gazālī dan Hamka yaitu terdapat pandangan yang sama mengenai kecintaan terhadap dunia, harta, dan kedudukan yang merupakan sumber kelalaian manusia dari Allah SWT. Sementara titik beda yang signifikan antara pemikiran al-Gazālī dan Hamka yaitu pertama, al-Gazālī mengedepankan kesalehan individual sementara Hamka menyeimbangkan antara kesalehan individual dan sosial; Kedua, jika al-Gazālī ber-’uzlah maka Hamka beraktivisme. Ketiga, bagi al-Gazālī faqir itu istimewa, sementara bagi Hamka kondisi apapun; baik miskin atau kaya sama saja asal tak lalai dari Allah SWT. Keempat, al-Gazālī mengedepankan akhirat semata, sementara Hamka tawazun.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Dr. Fahruddin Faiz, S.Ag., M.Ag.,
Uncontrolled Keywords: al-Gazālī, Hamka, Zuhud
Subjects: Filsafat Islam
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Agama dan Filsafat > Filsafat Islam
Depositing User: Drs. Mochammad Tantowi, M.Si.
Date Deposited: 05 May 2020 10:33
Last Modified: 05 May 2020 10:33
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/39195

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum