GERAKAN SEKTE ASSASSIN DI ALAMUT DAN DAMPAKNYA TERHADAP POLITIK UMAT ISLAM TAHUN 1090-1124 M

RAHMAT HIDAYAT, NIM. 16120046 (2020) GERAKAN SEKTE ASSASSIN DI ALAMUT DAN DAMPAKNYA TERHADAP POLITIK UMAT ISLAM TAHUN 1090-1124 M. Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text (GERAKAN SEKTE ASSASSIN DI ALAMUT DAN DAMPAKNYA TERHADAP POLITIK UMAT ISLAM TAHUN 1090-1124 M)
16120046_BAB-I_IV-ATAU-V_DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (GERAKAN SEKTE ASSASSIN DI ALAMUT DAN DAMPAKNYA TERHADAP POLITIK UMAT ISLAM TAHUN 1090-1124 M)
16120046_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (6MB)

Abstract

Panggung sejarah Islam banyak diwarnai oleh konflik berbasis ideologi-politik. Perihal ini direpresentasikan oleh dua kekuatan besar yakni Syi’ah dan Sunni. Pada tahun 1090 M, Hasan bin Sabbah, pengikut aliran Isma’iliyah Nizariyah, membangun basis politik Syi’ah di Benteng Alamut, Pegunungan Alburz, Qazwin. Dia mendirikan sekaligus memimpin Sekte Assassin yang bertugas melancarkan propaganda Isma’iliyah ke kantong-kantong Sunni di wilayah Persia. Pada perjalanannya, sekte Assassin mengambil jalan kekerasan seperti pembunuhan untuk menyebarkan paham Isma’iliyah ke wilayah Dinasti Saljuk Sunni. Selain itu, Assassin juga melancarkan teror kepada lawan politiknya seperti Badr al-Jamali, al-Musta’li, Nizam al-Mulk, al-Ghazali, Maliksyah, Berkyaruq, dan pihak-pihak yang bertentangan secara ideologi dengan Assassin. Penelitian ini mengangkat persoalan gerakan separatis-politik Assassin di Alamut yang menyisakan konflik berkepanjangan antara Syi’ah dan Sunni. Di sisi lain, gerakan teror Assassin memiliki dampak pada perpecahan kekuatan Islam dalam menghadapi pasukan Frank Salib. Penelitian ini ditelaah berdasarkan pendekatan sosiologi agama. Di samping itu, peneliti menggunakan teori terorisme Noorhaidi Hasan untuk menganalisis pola, orientasi, dan basis doktrin gerakan Assassin. Gerakan terorisme selalu memiliki landasan doktrin dan taktik yang sistematis untuk merealisasikan tujuan politiknya. Jalan kekerasan yang dipilih oleh Assassin berkaitan erat dengan latar kondisi perpolitikan umat Islam pada saat itu dan ajaran Hassan bin Sabbah selaku mahaguru. Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa sekte Assassin yang dibangun oleh Hasan bin Sabbah di Alamut merupakan fase baru perkembangan ajaran Isma’iliyah di Persia. Kelompok Assassin memisahkan diri dari tradisi lama Fatimiyah dan mengembangkan ajaran ima>mah dan ta’li>m dalam doktrin Isma’iliyah. Dalam metode dakwahnya, Hasan bin Sabbah dan para pengikut Assassin mengambil jalan kekerasan dan pembunuhan untuk melawan tekanan politik Dinasti Saljuk. Kondisi politik umat Islam kala itu dan ideologi ima>mah, taqiyyah, serta ta’li>m yang dianut oleh Assassin memiliki implikasi yang besar dalam mengonstruksi gerakan radikal para Assassin.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr. Hj. Ibu Maryam, M.Ag
Uncontrolled Keywords: Syi’ah Isma’iliyah, Hasan bin Sabbah, Assassin, Terorisme, Sunni
Subjects: Sejarah Peradaban / Kebudayaan Islam
Divisions: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya > Sejarah Kebudayaan Islam (S1)
Depositing User: Drs. Mochammad Tantowi, M.Si.
Date Deposited: 13 Jul 2020 09:26
Last Modified: 13 Jul 2020 09:26
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/39679

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum