MANUSIA DAN KEBUDAYAAN DALAM PEMIKIRAN W.S. RENDRA

MOHAMMAD SUHAIMI, NIM. 13510064 (2020) MANUSIA DAN KEBUDAYAAN DALAM PEMIKIRAN W.S. RENDRA. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (MANUSIA DAN KEBUDAYAAN DALAM PEMIKIRAN W.S. RENDRA)
13510064_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (2MB) | Preview
[img] Text (MANUSIA DAN KEBUDAYAAN DALAM PEMIKIRAN W.S. RENDRA)
13510064_BAB-II_Sampai_sebelum-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (4MB)

Abstract

Perkembangan zaman semakin cepat dan manusia mengalami perubahan perilaku serta pola berpikirnya. Hal itu dilakukan manusia untuk menemukan kebahagian dan mengikuti perkembangan zaman. Terutama di bidang kebudayaan, karena kebudayaan merupakan cipta dan karsa manusia. Kebudayaanlah yang akan membuat kehidupan manusia lebih terstruktur dalam mencapai kebahagian hidup. Karena pada dasarnya manusia hanya ingin bahagia dan juga bebas, meski pada akhirnya kebebasan itu akan terbentur dengan kebebasan manusia lain. Setiap individu saling mencari makna hidupnya. Dalam realitas itu kebudayaan menjadi pendamping untuk menuju pada hakekat hidup di dunia. Sehingga keduanya seperti sebuah koin yang saling memberi makna pada kehidupan ini. Kebudayaan di Indonesia sampai saat ini mengalami perkembangan dalam berbagai aspek. Hal ini dapat dilihat dari setiap masa pemerintahan yang ada. Rendra sebagai budayawan mempunyai sumbangsih yang sangat besar dalam membuka kesadaran kebudayaan masyarakat. Karya Rendra banyak mengandung nilai-nilai kemananusiaan, pemberontakan dari ketertindasan dan juga semangat dalam menjaga atau melestarikan budaya leluhur yang baik dan menerima budaya yang baru yang baik. Dalam konteks terssebut, skripsi ini mencoba mendalami gagasan Rendra, terutama tentang konsep manusia dan kebudayaannya. Skripsi mendapatkan bahwa, dalam pemikiran Rendra, kebudayaan adalah hasil buah alam pikir manusia tentang aturan hidup bersama yang diciptakan menggunakan pikiran dan perbuatan, yang memainkan peran untuk membawa manusia mencapai kehidupan yang lebih baik dan untuk menjawab tantangan hidup. Kebudayaan bukan benda mati, melainkan sebuah dinamika yang bergerak, tumbuh dan berkembang. Kebudayaan merupakan hasil pertukaran nilai-nilai yang berlangsung dalam konteks pergaulan global yang luas serta hasil proses pembentukan yang melibatkan faktor “kemungkinan” yang khas untuk setiap bangsa. Tidak ada jati diri atau kepribadian asli. Jati diri atau kepribadian kebudayaan suatu bangsa ditentuk oleh bagaimana bangsa tersebut menjawab tantangan dan kebutuhannya. Sementara manusia dalam pemikiran Rendra merupakan eksistensi yang menjadi (becoming), merupakan gabungan antara “kemungkinan” sebagai posibilitas dan aktulitas dengan “keterbatasan” sebagai kondisi-kondisi mendasar yang tidak bisa disangkal. Daya hidup merupakan unsur utama dalam diri manusia agar ia bisa tumbuh dan berkembang mencapai kesejatian. Kesejatian manusia adalah kesatuan roh dan badan. Rendra menempatkan kesadaran sebagai matahari dan kesabaran adalah bumi. Dua hal tersebut merupakan perpaduan ideal menurut Rendra untuk digunakan dalam menghadapi kenyataan dan menjelaskannya. Perpaduan nalar dan kepekaan. Dari pemikirannya tersebut, Rendra mempunyai konsep tentang manusia dan kebudayaan ideal. Kebudayaan ideal dalam pemikiran Rendra adalah (a) kebudayaan yang dapat menjamin perluasan demokrasi yang memberi kebebasan pada hak asasi dan kekeluasaan inisiatif, yang menjamin stabilitas dan daulat manusia atau daulat rakyat, dan (b) kebudayaan yang dapat menjaga dan mengolah daya hidup, menumbuhkan “akal sehat kolektif, dan memungkinkan manusia menghayati kewajaran. Sedangkan manusia ideal menurutnya adalah (a) yang dapat mengolah dan mengembangkan daya hidup, sehingga ia memiliki “daya kreatif”, (b) yang dapat mencapai mutu hidup karena menjalani kewajaran hidup, (c) yang memiliki dan mengolah kesejatian, kepekaan, dan nalar. Sedangkan secara khusus mengenai kebudayaan Indonesia, gagasan Rendra ditopang oleh dua kaki. Pertama, ditopang oleh gagasannya tentang penerimaan atas aspek modernisme tentang kemajuan dan penerimaan atas kekayaan pengetahuan yang bersumber dari alam tradisi. Rendra menyadari arti penting kemajuan modernisme dan kekayaan pengetahuan tradisional. Kedua, ditopang oleh pendapatnya bahwa baik manusia dan kebudayaan adalah gabungan dari “kemungkinan” dan “keterbatasan”.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr. Mutiullah, S.Fil.I., M.Hum
Uncontrolled Keywords: Rendra, Kebudayaan, Manusia, Daya Hidup, Indonesia
Subjects: Aqidah Filsafat
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta > Aqidah Filsafat
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Aqidah dan Filsafat Islam (S1)
Depositing User: Drs. Mochammad Tantowi, M.Si.
Date Deposited: 05 Aug 2020 10:35
Last Modified: 05 Aug 2020 10:35
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/39922

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum