KONSTRUKSI GENDER DAN EKSISTENSI PEREMPUAN DALAM ISLAM ( STUDI KASUS DI MASYARAKAT DESA TIUDAN, KECAMATAN GONDANG, KABUPATEN TULUNGAGUNG, JAWA TIMUR )

AINUN MASNUNAH, NIM : 14510001 (2019) KONSTRUKSI GENDER DAN EKSISTENSI PEREMPUAN DALAM ISLAM ( STUDI KASUS DI MASYARAKAT DESA TIUDAN, KECAMATAN GONDANG, KABUPATEN TULUNGAGUNG, JAWA TIMUR ). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (KONSTRUKSI GENDER DAN EKSISTENSI PEREMPUAN DALAM ISLAM ( STUDI KASUS DI MASYARAKAT DESA TIUDAN, KECAMATAN GONDANG, KABUPATEN TULUNGAGUNG, JAWA TIMUR ))
14510001_BAB-I_BAB-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (8MB) | Preview
[img] Text (KONSTRUKSI GENDER DAN EKSISTENSI PEREMPUAN DALAM ISLAM ( STUDI KASUS DI MASYARAKAT DESA TIUDAN, KECAMATAN GONDANG, KABUPATEN TULUNGAGUNG, JAWA TIMUR ))
14510001_BAB-II_SAMPAI_BAB-IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (8MB)

Abstract

Latar belakang masalah dalam penelitian ini adalah konstruksi gender dan eksistensi perempuan dalam Islam di Desa Tiudan. Konstruk masyarakat Indonesia pada umumnya, bahwa sebagai perempuan tugas utamanya di rumah, serta perempuan dianggap lemah. Berbeda dengan perempuan Desa Tiudan, banyak perempuan Desa Tiudan yang tugasnya tidak hanya di rumah, akan tetapi juga sebagai pekerja buruh batu bata. Perempuan Desa Tiudan lebih banyak menghabiskan waktunya untuk bekerja sebagai buruh batu bata. Penelitian ini adalah penelitian lapangan. Pengumpulan data menggunakan metode observasi , wawancara, dokumentasi, serta Focus Group Discussion (FGD). Teori yang digunakan sebagai alat analis di penelitian ini adalah: 1) Konstruksi gender pada masyarakat 2) Bentuk-bentuk Diskriminasi, Stereotipi, subordinasi, marginalisasi, beban ganda, kekerasan perempuan. Adapun faktor diskriminasi meliputi, budaya patriarki, kelas sosial, ketidak berdayaan perempuan, dan konstruk agama. 3) Alienasi Buruh dan Eksistensi Perempuan untuk membebaskan perempuan agar tidak terlalu larut pada konstruk masyarakat desa Tiudan. Dari hasil penelitian yang didapatkan, bahwa dalam masyarakat Desa Tiudan masih mengamalkan budaya patriarki. Masyarakat di desa Tiudan dalam mengkonstruk laki-laki dan perempuan menempatkan perempuan sebagai makhluk nomor dua dibawah laki-laki, sehingga konstruk tersebut menciptakan diskriminasi-diskriminasi pada perempuan. Adapun bentuk diskriminasi yang terjadi di Desa Tiudan antara lain: Setreotype, Subordinasi, marginalisasi, beban ganda, dan kekerasan perempuan. Diskriminasi yang terjadi di Desa Tiudan disebabkan oleh beberap faktor yang mempengaruhinya, antara lain: langgengnya budaya patriarki, adanya kelas sisoal antara laki-laki dan perempuan, ketidak berdayaan perempuan yang disebabkan oleh budaya masyarakat terkait konstruk yang diberikan untuk perempuan, dan konstruk agama. Di Desa Tiudan, perempuan tidak hanya mengalami diskriminasi, akan tetapi perempuan juga teralienasi pada pekerjaannya, karena perempuan sebagai buruh batu bata tidak dapat menentukan upah yang harus mereka terima dari pemilik modal. Namun, dari situ kemudian perempuan berusaha untuk eksis dengan membuat kelompok-kelompok (organisasi) sebagai wadah (perempuan) untuk kegiatan, dengan tujuan membebaskan perempuan agar tidak terlalu larut pada budaya patriarki yang sudah menjamur di Desa Tiudan, meskipun eksisnya perempuan harusnya mampu membebaskan perempuan, justru didalamnya melanggengkan sistem diskriminasi yang ada, sehingga perempuan Desa Tiudan teralienasi.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr. Inayah Rohmaniyah, M.Hum.,M.A
Uncontrolled Keywords: Gender, Konstruksi Gender, Bentuk Diskriminasi Gender, Akar Diskriminasi Gender, Alienasi Buruh, Eksistensi.
Subjects: Gender
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Aqidah dan Filsafat Islam (S1)
Depositing User: Asih Hidayati, A.Md.,S.E.
Date Deposited: 19 Aug 2020 11:26
Last Modified: 19 Aug 2020 11:26
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/40129

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum