MAKNA KHATAMAN AL-QUR’AN 40 HARI BERTURUT-TURUT DI MAKAM SYEKH AHMAD MUTAMAKKIN KAJEN MARGOYOSO PATI

Adhim, NIM. 12530129 (2019) MAKNA KHATAMAN AL-QUR’AN 40 HARI BERTURUT-TURUT DI MAKAM SYEKH AHMAD MUTAMAKKIN KAJEN MARGOYOSO PATI. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (MAKNA KHATAMAN AL-QUR’AN 40 HARI BERTURUT-TURUT DI MAKAM SYEKH AHMAD MUTAMAKKIN KAJEN MARGOYOSO PATI)
12530129_BAB-I_BAB-IV-atau-V_DAFTAR_PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (2MB) | Preview
[img] Text (MAKNA KHATAMAN AL-QUR’AN 40 HARI BERTURUT-TURUT DI MAKAM SYEKH AHMAD MUTAMAKKIN KAJEN MARGOYOSO PATI)
12530129_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (671kB)

Abstract

Berangkat dari adanya fenomena menarik yang terjadi di desa Kajen, kecamatan Margoyoso, kabupaten Pati. Fenomena ini merupakan sebuah tradisi khataman Alquran yang berlangsung di makam seorang tokoh kharismatik yaitu Syeikh Ahmad Mutamakkin. Tradisi tersebut dikenal oleh masyarakat dengan sebutan matangpuluh. Yang menarik dari tradisi ini adalah pelaksanaan khataman sepenuhnya dilakukan di makam. Selain itu, keseluruhan proses berlangsung selama 40 hari berturut-turut, tanpa putus sehari pun. Dari dua alasan tersebut, peneliti memandang perlu dan penting untuk mengkaji tradisi matangpuluh secara ilmiah sehingga didapatkan pemaknaan interpretatifnya. Maka penelitian ini mengambil judul “ Makna Khataman Alquran 40 Hari Berturut-turut di Makam Syekh Ahmad Mutamakkin Kajen Margoyoso Pati”. Rumusan masalah yang harus dijawab, yaitu: pertama, Bagaimana pelaksanaan khataman Alquran 40 berturutturut yang dilakukan oleh hafidz Alquran di makam Syekh Ahmad Mutamakkin Kajen Margoyoso Pati? Kedua, Bagaimana pemaknaan khataman Alquran 40 hari berturut-turut yang dilakukan oleh hafidz Alquran di makam Syekh Ahmad Mutamakkin Kajen Margoyoso Pati? Metode penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian lapangan (field research). Penelitian ini bersifat penelitian kualitatif. Sumber data yang didapatkan dari wawancara, observasi dan dokumentasi. Sedangkan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif-fenomenologis. Adapun teori yang digunakan menggunakan kerangka teori living qur’an yang dipadukan (didekatkan) dengan teori pemahaman sosial: fenomenologi-hermeneutika Paul Ricoeur. Aplikasi interpretasi fenomenologi hermeneutika tersebut, melalui tahapan-tahapan sebagai berikut: langkah pertama, ialah langkah simbolik, atau pemahaman dari simbol ke simbol; langkah kedua, adalah pemberian makna simbolik serta penggalian yang cermat atas makna; dan langkah ketiga, adalah langkah yang benar-benar filosofis, yaitu berupa penyusunan makna yang paling tepat dari serangkaian analisa data di level sebelumnya. . Setelah melakukan interpretasi hermeneutis, praktik matangpuluh mengandung beberapa unsur nilai, diantaranya yaitu keteguhan hati, penempaan diri, praksis aplikasi teori (konsep) tertentu, dan mentradisikan hal yang dipandang baik dari segi kemanfaatan. Matangpuluh merupakan tahap terakhir dari pembelajaran yang menekankan pada praktik berulang-ulang untuk menguji penguasaan materi secara independen dan berkesadaran.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr. Saifuddin Zuhri Qudsy S.Th.I, MA
Uncontrolled Keywords: alquran, tradisi, fenomenologi, makam
Subjects: al Qur'an > Hermeneutika Al Qur'an
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur’an dan Tafsir (S1)
Depositing User: Asih Hidayati, A.Md.,S.E.
Date Deposited: 28 Aug 2020 09:40
Last Modified: 28 Aug 2020 09:40
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/40349

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum