KEANEKARAGAMAN WARNA DALAM AL-QUR’AN DAN KORELASINYA DENGAN SAINS (KAJIAN ATAS TAFSIR MAFA>TIH}UL GAI>B)

NAJAMUDDIN SIROJ HARAHAP, 15530009 (2019) KEANEKARAGAMAN WARNA DALAM AL-QUR’AN DAN KORELASINYA DENGAN SAINS (KAJIAN ATAS TAFSIR MAFA>TIH}UL GAI>B). Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga.

[img]
Preview
Text (KEANEKARAGAMAN WARNA DALAM AL-QUR’AN DAN KORELASINYA DENGAN SAINS (KAJIAN ATAS TAFSIR MAFA>TIH}UL GAI>B))
15530009_BAB-I_BAB-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (KEANEKARAGAMAN WARNA DALAM AL-QUR’AN DAN KORELASINYA DENGAN SAINS (KAJIAN ATAS TAFSIR MAFA>TIH}UL GAI>B))
15530009_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (4MB)

Abstract

Dewasa ini ilmu pengetahuan semakin kompleks seiring perkembangan zaman. Salah satunya adalah epistimologi. Adapun epistem yang berkembang adalah tafsir, pendekatan-pendekatan dalam penafsiran banyak melahirkan metodologi keilmuan tafsir. Salah satunya adalah model penafsiran bil ‘ ilmi, atau dengan menggunakan pendekatan ilmu pengetahuan. Tafsir bercorak ilmi saat ini banyak bermunculan, dan model penafsiran menggunakan pendekatan ilmi sudah bukan menjadi sebuah hal yang baru jika dilihat dari sudut pandang modern saat ini. Namun penafsiran bercorak ilmi juga sudah ada sejak abad pertengahan. Salah satu mufassir yang memakai corak ilmi tersebut adalah Fakhr al-Di>n al-Ra>zi>. Al-Ra>zi> dalam tafsirnya Mafa>tih}ul Gai>b dalam menafsirkan ayat-ayat warna memiliki nuansa saintis yang kental. Menurutnya warna merupakan sebagai bentuk perbedaan-perbedaan ciptaan Allah terhadap basyar (manusia). Juga untuk mengetahui sesuatu sangatlah butuh pembeda, seperti perbedaan suara, perbedaan bahasa, seperti bahasa arab, persia dan rum. Al-Ra>zi> memberikan perumpamaan mengenai warna dengan perbedaan, karena dengan warna yang berbeda dapat dijadikan sebagai bahasa juga pengenal, dan itu semua untuk mengetahui qudr>at dan ira>dah-Nya Allah. Penafsiran ayat-ayat tentang warna yang terdapat dalam al-Qur’an mencoba melihat kolerasinya terhadap keilmuan sains yang sangat ilmiah. Salah satu tujuan penelitian ini adalah mencoba melepaskan baju sakral yang ada pada al-Qur’an yang telah mendoktrin pemikiran muslim saat ini. Bahwa al-Qur’an bukan hanya memiliki kajian normativitas, namun juga memiliki nilai historitas yang dapat berkembang seiring berubahnya zaman. Penelitian ini menunjukkan bahwa, di dalam al-Qur’an terdapat enam warna dasar. Bahkan, para penelitipun sangat sejalan dengan al-Qur’an terhadap warna dasar tersebut. Adapun metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode library research atau penelitian pustaka. Keanekaragaman warna dalam penelitian ini menemukan hasil akhir yang sangat menarik untuk dikaji. Warna dalam perpektif sains merupakan sebuah fenomena alam dan dapat dibuktikan secara ilmiah dan memiliki koneksi dengan agama. Al-Qur’an telah menyinggung fenomena alam tersebut sejak al-Qur’an xiv diturunkan. Terdapat enam jenis warna dan merupakan menjadi warna dasar dalam al- Qur’an. Adapun warna tersebut adalah; merah, kuning, hijau, biru, hitam, dan putih. Imam Fakhr al-Di>n al-Ra>zi> dalam Mafa>tih}ul Gai>b menafsirkan keenam warna tersebut dengan penjelasan yang sangat ilmiah. Kehidupan lingkungan makhluk hidup adalah sebagai objek materil yang sangat ilmiah untuk penjelasan setiap warna yang ada. Warna merupakan pembeda dan sebagai bahasa identifikasi setiap benda di alam semesta.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr. Afdawaiza, S.Ag, M.Ag
Uncontrolled Keywords: Tafsir, Sains, Warna, Mafatih}ul Gaib
Subjects: Ilmu Alqur’an dan Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur’an dan Tafsir (S1)
Depositing User: SH Harniyati
Date Deposited: 10 Sep 2020 12:18
Last Modified: 10 Sep 2020 12:18
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/40939

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum