MAGI DALAM KESENIAN JATILAN (Studi terhadap Kesenian Jatilan di Desa Purwobinangun, Pakem, Sleman)

Susanto Setyo Nugroho, NIM. 00520005 (2007) MAGI DALAM KESENIAN JATILAN (Studi terhadap Kesenian Jatilan di Desa Purwobinangun, Pakem, Sleman). Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

[img]
Preview
Text (MAGI DALAM KESENIAN JATILAN (Studi terhadap Kesenian Jatilan di Desa Purwobinangun, Pakem, Sleman))
00520005_Bab I_V_Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img]
Preview
Text (MAGI DALAM KESENIAN JATILAN (Studi terhadap Kesenian Jatilan di Desa Purwobinangun, Pakem, Sleman))
00520005_Bab II_Bab III_Bab IV.pdf - Published Version

Download (6MB) | Preview

Abstract

Dalam suatu masyarakat, pada umumnya terdapat tradisi kesenian yang berkembang, kesenian ini corak dan ragamnya bermacam-macam, baik yang mengandung unsur-unsur magi maupun tidak. Dalam penelitian ini penulis mengambil obyek kesenian jatilan yang berada di desa Purwobinangun Pakem Sleman. Penelitian ini bertujuan unuk membuktikan apakah kesenian ini mengandung unsur-unsur magi atau tidak.Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan antropologi. Selanjutnya, penulis berusaha memaparkan aspek-aspek magi apa yang terkandung dalam kesenian jatilan dan fungsi kesenian jatilan bagi masyarakat pendukungnya, Untuk mengetahui hal tersebut, penulis menggunakan teknik wawancara dan obsevati langsung ke lapangan untuk memperoleh data, kemudian data yang diperoleh dianalisis sesuai dengan tujuan yang akan dicapai dalam skripsi ini. Kesenian jatilan merupakan kesenian yang mengandung unsur-unsur magi,yang digolongkan sebagai berikut: 1.Aspek Magi Menurut Teknik Upacara. Para pelaku kesenian jatilan masih mendasarkan pada asosiasi prelogik. Aspek magis menurut teknik upacara yang terdapat dalam kesenian jatilan digolongkan ke dalam imitative magic" Imitatif magic meliputi semua perbuatan-perbuatan ilmu gaib yang meniru keadaan sebenarnya yang hendak dicapai. Pembuatan kuda-kudaan jaran kepang) menurut pikiran asosiasi prelogik orang Jawa, berhubungan erat dengan arwah roh kuda yang bertujuan agar nantinya roh yang masuk adalah roh kuda. Jadi ebeg/kuda kepang adalah benda magis dan tindakan magis meniru sesuatu atau tindakan yang saling berkaitan mempunyai kaitan sebab akibat disebut imitative magic. 2. Dilihat Dari Fungsinya ada dua yaitu: magi produktif dan magi protektif. Sisi magi produktif dapat kita lihat pada saat pawang menyembuhkan pasien dengan mantra-mantra yang ia kuasai yang biasanya dilakukan saat permainan jatilan istirahat. Sisi magi protektif, untuk melindungi para personelnya dari gangguan gangguan yang tidak diinginkan. Magi dalam kesenian jatilan bukan untuk mendatangkan badai, merusak milik, mendatangkan penyakit Magi dalam kesenianjatilan bukan merupakan magi destruktif karena tujuannya bukan untuk merusak atau merugikan orang lain. 3. Jika Dilihat dari akibat yang ditimbulkan, magi yang terkadang dalam kesenian Jatilan termasuk magi putih (while magic) sebab tujuan dari pementasan jatilan adalah untuk tujuan kemaslahatan, pementasan-pementasan jatilan semuanya untuk tujuan-tujuan baik dan dilakukan oleh sekelompok masyarakat. fungsi kesenian jadilan bagi masyarakat pendukungnya yaitu: Sebagai hiburan masyarakat, Sebagai aset pariwisata, untuk melestarikan budaya Jawa, Sebagai sumber ekonomi Pemanggilan roh pada acara pementasan merupakan hiburan yang bersifat profan, yang dimaksudkan untuk memanggil roh binatang yang berupa kuda yang diharapkan dapat melindungi masyarakat. Dengan demikian jatilan merupakan tarian sakral sebagai medium masuknya roh kuda. Jatilan memiliki fungsi sosial karena untuk mementaskan kesenian jatilan diperlukan rasa kebersamaan dan kegotong royongan. Jatilan juga mempunyai fungsi sebagai hiburan bagi masyarakat yang menyaksikan pementasan kesenian tersebut, kesenian jatilan merupakan kesenian yang unik. Jika dilihat dari sektor pariwisata kesenian ini mempunyai fungsi sebagai aset wisata yang sangat menarik dilihat dari segi agama Islam kesenian ini mengandung unsur-unsur syirik karena meminta pertolongan pada jin atau syetan, dan bersumpah atas nama jin. Segala ritual, puasa, sesaji mantra-mantra ditujukan pada jin yang dimintai pertolongan. Jin lebih mengutamakan ruangan yang gelap dan makanan jin adalah bau kemenyan yang padanya tidak disebut nama Allah. Jin lebih mengutamakan najis dan setan akan dekat kepada yang najis.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: 1. Drs. A. Singgih Basuki, MA 2. Moh. Soehadha, S.Sos., M.Hum
Uncontrolled Keywords: Magi; Kesenian Jatilan
Subjects: Kesenian
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Perbandingan Agama (S1)
Depositing User: Dra. Khusnul Khotimah, SS, M.IP -
Date Deposited: 18 Nov 2020 21:31
Last Modified: 31 Dec 2020 15:19
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41286

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum