PEMBINAAN PROFESIONALISME GURU OLEH KEPALA SEKOLAH DI MTSN PURWOREJO

Siti Asmak, NIM.: 01470809 (2005) PEMBINAAN PROFESIONALISME GURU OLEH KEPALA SEKOLAH DI MTSN PURWOREJO. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (Pembinaan Profesionalisme Guru Oleh Kepala Sekolah di MTSN Purworejo) 01470809_Bab I_Bab V_Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (11MB) | Preview
	Text (Pembinaan Profesionalisme Guru Oleh Kepala Sekolah di MTSN Purworejo) 01470809_Bab II_Bab III.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (6MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis secara kritis tentang pelaksanaan pembinaan profesionalisme guru oleh kepala sekolah di MTsN Purworejo serta kendala-kendala yang dihadapi. Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat dipergunakan sebagai sumbangan pemikiran untuk perbaikan dan peningkatan mutu pendidikan serta sumbangan pengetahuan tentang pembinaan profesionalisme guru. Selain itu juga dapat sebegai pertimbangan dalam menentukan program pembinaan profesionaljsme guru yang tepat dalam upaya meningkatkan 111utu pendidikan di MTsN Purworeio. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan mengambil latar MTsN Purworeio. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan observasi, wawancara, dokumentasi, kuesioner. Analisa data dilakukan dengan memberikan makna terhadap data yang berhasil dikumpulkan, dan dari makna itulah ditarik kesimpulan. Untuk data yang bersifat kualitatif dianalisa dengan menggunakan rumus P = N x 100%. Hasil penehtian menujukkan bahwa tujuan pembinaan profesionahsme guru agar dapat mengetahui lingkungan seputar pendidikan khususnya MTsN. Sedang tujuan secara khusus adalah untuk melaksartakan tugas dengan baik sesuai dengan prinsip-prinsip yang ada dalam pendidikan. Teknik-teknik yang digunakan adalah kuniungan kelas, pertemuan individu, rapat guru, pertemuan orientasi guru baru. Faktor-faktor pendukung pembinaan profesionalisme guru adalah adanya kerjasama yang baik, dan saling menghormati antarsesama guru, siswa, kepala sekolah, serta pengawas sekolah, serta adanya semangat kekeluargaan. Selain itu juga semangat kekeluargaan tinggi serta kedisiplinan dalam mengemban tugas yang dijalankan dengan penuh rasa tanggung iawab. Adapun faktor penghambatnya berupa terbatasnya dana yang tersedia, sarana dan prasarana yang kurang memadai, kemampuan dasar guru yang sifatnya heterogen, serta kurangnya kerjasama dengan instansi terkait.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item