URGENSI PERJANJIAN PERKAWINAN ATAS HARTA GONO GINI MENURUT PANDANGAN DOSEN FAKULTAS SYARI'AH UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

Hena Relawati, 02351658 (2006) URGENSI PERJANJIAN PERKAWINAN ATAS HARTA GONO GINI MENURUT PANDANGAN DOSEN FAKULTAS SYARI'AH UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Preview	Text (URGENSI PERJANJIAN PERKAWINAN ATAS HARTA GONO GINI MENURUT PANDANGAN DOSEN FAKULTAS SYARI'AH UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA) BAB I_V_DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (4MB) | Preview
Preview	Text BAB II_BAB III_BAB IV.pdf Download (6MB) | Preview
	Text (URGENSI PERJANJIAN PERKAWINAN ATAS HARTA GONO GINI MENURUT PANDANGAN DOSEN FAKULTAS SYARI'AH UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA) BAB II_BAB III_BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (6MB)

Abstract

Dalam perceraian, banyak pasangan suami isteri yang mencoba menyelesaikan upaya perpisahan dengan cara baik-baik, lebih-lebih jika anak anak menjadi pertimbangannya. Akan tetapi bisa tiba-tiba berubah menjadi sebuah petaka ketika berbicara soal pembagian harta. Kesepakatan yang sudah dilisankan, akhirnya menjadi sengketa pengadilan. Hal ini karena perceraian kadang kala tidak sekedar berpisahnya pasangan suami isteri semata. Harta bersama atau lazim disebut gono gini ini seringkali menjadi pangkal semuanya. Maka untuk mengantisipasi masalah yang timbul ketika harus berurusan dengan masalah gono gini adalah penti (urgen) annya perjanjian perkawinan Dalam penelitian mengenai urgensi perjanjian perkawinan atas harta gono gini ini, penyusun mengangkat pandangan dosen Fakultas Syari'ah, karena untuk Fakultas Syari'ah stressing-nya mengenai hukum Islam termasuk di dalamnya mengenai hukum keperdataan yang antara lain membahas tentang hukum-hukum pokok perkawinan baik menurut hukum Islam maupun undang-undang negara Dengan latar belakang masalah tersebut di atas, maka pokok masalah yang muncul adalah bagaimana pandangan dosen Fakultas Syari'ah UIN Sunan Kalijaga tentang urgensi perjanjian perkawinan atas harta gono gini dan apa alasannya? Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dan bersifat preskiptik. Dalam menjawab pokok masalah tersebut, penyusun menggunakan metode populasi dan pengambilan sampel dengan pendekatan yang digunakan yuridis dan normatif Dari hasil penelitian tersebut dihasilkan kesimpulan: dosen Fakultas Syari'ah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dalam memandang urgen atau tidaknya perjanjian perkawinan terbagi pada dua kelompok, yaitu pertama kelompok yang berpendapat bahwa perjanjian perkawinan urgen untuk diadakannya (sebagian besar/16 responden), Dan alasan yang diberikan adalah bahwa (a) Perjanjian perkawinan merupakan salah satu usaha preventif dalam mengantisipasi terjadinya perselisihan dalam hal pembagian harta gono gini (b) Dalam perjanjian perkawinan terkandung nilai positif (maslahah) khususnya menyangkut masalah pembagian harta gono gini () Perjanjian perkawinan dapat berfungsi sebagai akte otentik untuk memperjelas status kepemilikan masing-masing pihak (suami isteri dan pihak ketiga). (d) Untuk menjamin hak masing-masing pihak dan sifat dan maksud kurang baik dari pasangannya. Kedua, kelompok yang menyatakan bahwa perjanjian perkawinan tidak urgen (sebagian kecil/3 responden) dengan alasan bahwa: (a) perkawinan merupakan ikatan suci dan ibadah yang bertujuan membentuk keluarga yang sakinah, mawaddah wa rahmah (b) Perjanjian perkawinan kurang sesuai dengan budaya bangsa Indonesia. (c) Perjanjian perkawinan membuat kehidupan rumah tangga berjalan kaku karena harus berjalan sesuai dengan perjanjian yang telah dibuat. Hal ini menghilangkan hakekat dari tujuan perkawinan yakni membentuk keluarga yang bahagia sejahtera lahir maupun batin (c) Perjanjian perkawinan dalam masalah harta gono gini memberi kesan tidak ada rasa saling percaya antar pasangan dan matrealistis.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item