TRADISI PASAR PITU DALAM ARUS PERUBAHAN SOSIAL (Kajian Tentang Pergeseran Makna Sosial dalam Pelaksanaan Tradisi Pasar Pitu di Desa Wotbuwono, Kecamatan Klirong, Kabupaten Kebumen)

Elis Vitriani, 02541183 (2007) TRADISI PASAR PITU DALAM ARUS PERUBAHAN SOSIAL (Kajian Tentang Pergeseran Makna Sosial dalam Pelaksanaan Tradisi Pasar Pitu di Desa Wotbuwono, Kecamatan Klirong, Kabupaten Kebumen). Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

[img]
Preview
Text (TRADISI PASAR PITU DALAM ARUS PERUBAHAN SOSIAL (Kajian Tentang Pergeseran Makna Sosial dalam Pelaksanaan Tradisi Pasar Pitu di Desa Wotbuwono, Kecamatan Klirong, Kabupaten Kebumen))
02541183_BAB I_V_DAFTARPUSTAKA.pdf - Published Version

Download (5MB) | Preview
[img] Text (TRADISI PASAR PITU DALAM ARUS PERUBAHAN SOSIAL (Kajian Tentang Pergeseran Makna Sosial dalam Pelaksanaan Tradisi Pasar Pitu di Desa Wotbuwono, Kecamatan Klirong, Kabupaten Kebumen))
02541183_BAB II_BAB III_BAB IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (5MB)

Abstract

Dengan bertambahnya waktu dan berkembangnya zaman, kebudayaan yang merupakan tatanan hidup bermasyarakat kini sudah mulai mendapatkan perubahan perubahan sesuai dengan perubahan yang terjadi dalam aspek kehidupan sosial budaya lainnya. Tetapi pada kenyataannya, perubahan yang terjadi di masyarakat tidak begitu saja dapat menghilangkan dan menghapus keberadaan suatu kebudayaan atau tradisi tersebut. Nilai-nilai tradisi kebanyakan penuh diliputi oleh mitos, ritus atau upacara, dan banyak bergantung pada rangkaian hubungan macam-macam sistem sosial serta nilai-nilai kehidupan yang menuju pada suatu derajat tinggi yang berpola. Fenomena seperti inilah yang sampai saat ini masih menjangkiti masyarakat Desa Wotbuwono terutama dalam hal melakukan Tradisi Pasar Pitu, yang tidak terlepas dari mitos, ritus, dan biaya yang mahal. Tradisi Pasar Pitu dengan segala perlengkapan yang menyertainya dimakan secara sempit oleh masyarakat. Ketika ada salah satu orang tua yang akan menikahkan anaknya untuk yang pertama kalinya maka "harus" melaksanakan Tradisi Pasar Pitu. Kata "harus" disini berarti bahwa masyarakat dalam melaksanakan tradisi tersebut tidak berdasarkan atas kesadaran rasional dan hati nurani yang jernih, melainkan dipaksa oleh keadaan adat atau tradisi yang selama ini masih eksis. Karena ketika mereka tidak melaksanakan tradisi tersebut ada sanksi sosial yang menghinggapinya, yaitu akan digunjing atau dicemooh masyarakat, dikatakan harga dirinya rendah, dan lain sebagainya. Sehingga ada anggota masyarakat yang melaksanakan Tradisi Pasar Pitu sampai dengan berhutang dengan pihak lain. Dalam hal ini, sisi ranah sosial dan kemanusiaan menjadi terganggu. Masyarakat menjadi tidak rasional dalam mengatur skala prioritas kebutuhan hidupnya karena masyarakat lebih mendahulukan Tradisi Pasar Pitu. Dengan demikian terjadi ketidakserasian dalam masyarakat dan kesejahteraan masyarakat menjadi terganggu. Penelitian ini dilakukan di Desa Wotbuwono, Kecamatan Klirong, Kabupaten Kebumen. Penelitian ini menitikberatkan pada dua hal, yang pertama yaitu mengenai makna sosial Tradisi Pasar Pitu bagi masyarakat Desa. Wotbuwono. Kemudian yang kedua akan diulas mengapa terjadi pergeseran dalam tradisi tersebut. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif dengan teknik pengumpulan data secara kualitatif yang ditempuh dengan beberapa metode yaitu metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tradisi Pasar Pitu dalam pernikahan yang dilaksanakan di Desa Wotbuwono sampai sekarang sudah mengalami banyak pergeseran. Pergeseran yang ada terutama pada sisi pemaknaan terhadap tradisi tersebut. Tradisi Pasar Pitu yang dulunya sarat dengan hal-hal yang sifatnya irrasional dengan berkembangnya zaman dan bertambahnya pengetahuan masyarakat, menyebabkan perlahan anggapan tersebut berubah. Masyarakat sekarang cenderung memaknai pelaksanaan Tradisi Pasar Pitu secara rasional. Namun dengan masih kuatnya nilai-nilai kelompok yang dianut oleh masyarakat dan adanya sanksi sosial apabila tidak melaksanakan, menyebabkan anggota masyarakat tidak kuasa untuk menolak tradisi tersebut. Walaupun sebenarnya mereka menyadari bahwa secara ekonomi pelaksanaan Tradisi Pasar Pitu dengan segala perlengkapan yang menyertainya memang memberatkan

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Moh. Soehadha, S.Sos, M. Hum.
Uncontrolled Keywords: tradisi Pasar Pitu , Perubahan Sosial
Subjects: Sosial, Perubahan
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Sosiologi Agama (S1)
Depositing User: Dra Irhamny - pustakawan
Date Deposited: 01 Dec 2020 12:05
Last Modified: 01 Dec 2020 12:19
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41468

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum