PANDANGAN ABDURRAHMAN WAHID TENTANG NEGARA ISLAM

ALIF NURJANAH, NIM. 01371053 (2006) PANDANGAN ABDURRAHMAN WAHID TENTANG NEGARA ISLAM. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (PANDANGAN ABDURRAHMAN WAHID TENTANG NEGARA ISLAM)
01371053_BAB I_V_DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (PANDANGAN ABDURRAHMAN WAHID TENTANG NEGARA ISLAM)
01371053_BAB II_BAB III_BAB IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (5MB)

Abstract

Pokok masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah pertama; Bagaimana pandangan Abdurrahman Wahid tentang Islam. Kedua; Bagaimana pandangan Abdurrahman Wahid tentang Negara Islam. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pandangan Abdurrahman Wahid tentang Islam dan juga pandangannya tentang Negara Islam. Dalam penelitian ini jenis penelitiannya adalah penelitian pustaka (library research), dan metode penelitiannya adalah deskriptif, historik. Sedangkan langkah-langkah yang digunakan dalam analisa data adalah dengan menggunakan metode induktif dan metode deduktif Dan dalam prakteknya langkah yang ditempuh adalah dengan cara mengumpulkan data-data tentang persoalan yang membahas tentang pemikiran negara dalam Islam kemudian digeneralisir sampai pada dataran tertentu, dan kemudian langkah berikutnya ditarik dalam pandangan Abdurrahman Wahid tentang Negara Islam. Adapµn kerangka teoritik yang digunakan dalam menyelesaikan persoalan pandangan Abdurrahman Wahid tentang Negara Islam adalah dengan cara mengumpulkan buku-buku yang terkait dengan pemikiran Abdurrahman Wahid tentang wacana yang terkait dengan negara. Hasil penelitian menunjukan bahwa Abdurrahman Wahid memahami Islam adalah agama yang mengagungkan kasih sayang dan toleransi sekaligus agama keadilan dan kejujuran, jadi sangatlah sempit ketika Islam difahami sebagai sebuah agama yang keras (perang). Dan kaitannya dengan bentuk negara Abdurrahman Wahid tidak terjebak pada bentuk negara kesatuan atau negara federal, tapi jauh dari itu telah menembus idiologisasi, artinya bentuk negara yang terkonsep dalam idiologi-idiologi, dan ia lebi4 sepakat dengan idiologi sekuleristik. Ia tidak sepakat ketika memaksakan Islam dengan formalisasi Islam sebagai idiologi negara. Menurutnya Pancasila adalah objektivikasi dari masyarakat beragama. Hal ini di karenakan bangsa Indonesia yang berada dalam berbagai suku, bangsa, ras, agama dan idiologi-idiologi. Jadi menurutnya umat Islam tidak wajib mendirikan Negara Islam. Karena dalam Islam sendiri tidak pemah menyebutkan secara gamblang tentang perintap mendirikan Negara Islam. Dan demokrasi menurut Abdurrahman Wahid merupakan sebuah proses yang harus dilalui oleh berbagai negara.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: ROF. DR. H. SYAMSUL ANWAR, MA
Uncontrolled Keywords: Abdurrahman Wahid, negara islam
Subjects: Agama dan Negara
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Jinayah Siyasah (S1)
Depositing User: Drs. Mochammad Tantowi, M.Si.
Date Deposited: 15 Dec 2020 12:43
Last Modified: 15 Dec 2020 12:43
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41570

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum