STUDI KOMPARATIF HUKUM PERKAWINAN ISLAM DAN HUKUM KAWIN LARI SEBAMBANGAN ADAT LAMPUNG DI KECAMATAN WAY LIMA LAMPUNG SELATAN

ANDILA FEBRI AULIA AS, NIM. 01360719 (2007) STUDI KOMPARATIF HUKUM PERKAWINAN ISLAM DAN HUKUM KAWIN LARI SEBAMBANGAN ADAT LAMPUNG DI KECAMATAN WAY LIMA LAMPUNG SELATAN. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga.

[img]
Preview
Text (STUDI KOMPARATIF HUKUM PERKAWINAN ISLAM DAN HUKUM KAWIN LARI SEBAMBANGAN ADAT LAMPUNG DI KECAMATAN WAY LIMA LAMPUNG SELATAN)
01360719_BAB I_V_DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (STUDI KOMPARATIF HUKUM PERKAWINAN ISLAM DAN HUKUM KAWIN LARI SEBAMBANGAN ADAT LAMPUNG DI KECAMATAN WAY LIMA LAMPUNG SELATAN)
01360719_BAB II_BAB III_BAB IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (4MB)

Abstract

Perkawinan adalah suatu yang signifikan dalam kehidupan manusia, karena perkawinan adalah salah satu elemen kehidupan yang dapat membedakan antara manusia dan hewan. Di Indonesia terdapat dua hukum yang mengatur tentang hal-hal yang bersinggungan dengan perkawinan, yaitu Hukum Islam dan Hukum Adat. Kawin lari sebambangan adalah sebuah perkawinan yang terjadi dan diatur oleh adat lampung, hal ini terjadi karena syarat pembayaran yang tinggi, si gadis belum boleh bersuami, orang tua menolak lamaran sang bujang, si gadis sudah bertunangan dengan seorang pemuda atau sebaliknya, atau gadis dan bujang telah melakukan perbuatan yang bertentangan dengan hukum adat dan hukum agama. Kemudian penyusun mencoba menganalisis kembali bagaimana perkawinan secara Islam dan kawin lari sebambangan menurut hukum adat Lampung di Kecamatan Way Lima Lampung Selatan agar masyarakat lebih mengetahui bagaimana perkawinan menurut kedua hukum tersebut. Berangkat dari hal-hal tersebut, memberi kesempatan kepada penyusun, untuk menyingkap bagaimana praktek kawin lari Sebambangan di Kecamatan Way Lima Lampung Selatan, serta mengetahui apa unsur perbedaan dan persamaan hukum adat dan hukum Islam tentang perkawinan secara Islam dengan kawin lari Sebambangan. Dikarenakan kajian ini merupakan kajian lapangan, maka penyusun menggunakan pendekatan normatif, yaitu pendekatan yang berpijak pada ketentuan Fiqh ( hukum islam) yang berlaku dan hukum adat sebagai 'urf (kebiasaan) yang terdapat dalam masyarakat Dari penelitian yang dilakukan oleh penyusun dapat disimpulkan bahwa Perkawinan secara Islam dilaksanakan dengan dimulai adanya peminangan dan proses peminangan tersebut sampai adanya kesepakatan untuk menikah disebut dengan pertunangan. Setelah adanya kesepakatan maka perkawinan berlangsung dengan tata cara yang ada pada syari'at Islam, yakni dengan syarat dan rukun yang sudah ditentukan. Berbeda halnya dengan kawin lari sebambangan karna kawin lari sebambangan adalah berlarian bujang gadis untuk kawin,. Maka tidak ada isli.lah peminangan. Han.ya saja penyelesaiannya diselesaikan dengan damai oleh petua-petua adat dari kedua pihak. Penyelesaian akibat "sebambangan" ini, dengan pennobonan maaf dari pihak pria ke pihak wanita yang disebut "nganiak ngundur senatao ". Dan Hukum perkawinan Islam dan perkawinan sebambangan adat mempunyai kesamaan dalam syarat dan rukun dalam perkawinan, hanya saja berbeda dalam tata cara pelaksanaannya. Yakni dalam masalah peminangan dan jumlah mahar, serta walimah dalam pernikahan..

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: 1. DRS. ABD. HALIM, M HUM. 2. BUDI RUHIATUDIN, SH, M.HUM.
Uncontrolled Keywords: HUKUM PERKAWINAN ISLAM DAN HUKUM KAWIN LARI
Subjects: Hukum Islam > Fiqih > Pernikahan
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Perbandingan Madzab (S1)
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 28 Dec 2020 10:28
Last Modified: 28 Dec 2020 10:28
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41699

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum