KONVERSI HARTA WAKAF MENURUT IMAM ABU HANIFAH DAN IMAM ASY-SY AFI'l (STUDI TENTANG DALIL DAN METODE ISTIMBAT)

MOH. ZAENAL ARIFIN, NIM. 01360784 (2006) KONVERSI HARTA WAKAF MENURUT IMAM ABU HANIFAH DAN IMAM ASY-SY AFI'l (STUDI TENTANG DALIL DAN METODE ISTIMBAT). Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga.

Preview	Text (KONVERSI HARTA WAKAF MENURUT IMAM ABU HANIFAH DAN IMAM ASY-SY AFI'l (STUDI TENTANG DALIL DAN METODE ISTIMBAT)) 01360784_BAB I_V_DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (4MB) | Preview
	Text (KONVERSI HARTA WAKAF MENURUT IMAM ABU HANIFAH DAN IMAM ASY-SY AFI'l (STUDI TENTANG DALIL DAN METODE ISTIMBAT)) 01360784_BAB II_BAB III_BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (5MB)

Abstract

Wakaf adalah menahan harta bend.a dari kepemilikan agar dapat dipergunakan untuk jalan kebaikan. Harta wakaf menurut sebagian para imam mazhab tidak boleh dijual, dihibahknn, dan diwarisk;in. Seiring dengan berputarnya zaman, Perubahan harta wak:af sekarang ini bisa saja terja.di dalam masyarakat Islam di Indonesia. Dalam hal ini, pendapat imam mazhab saling bertentangan satu dengan yang lainnya sehingga menyita perbatian dibanding masalah pelik lainnya. Diantara imam mazhab yang berbeda pandangan rnengenai konversi harta wakaf adalah asy-Syafi'i dan Abu J:Ian1fah. asy-Syafi'1 memberikan komentar tentang larangan adanya konversi harta wakaf dengan berdasar pada hadis riwayat Umar. Menurutnya hadis tersebut sudah jelas mengindikasikan adanya larangan terjadinya transaksi dari harta wakaf secara mutlak. Disamping itu pula, asy-Syafi'I juga menggunakan ijma' yakni ijma' para sahabat tentang pelaksanaan wakaf. Dengan demikian, dapat difahami bahwa hal ini membawa konsekuensi logis, artinya kalau sahabat sendiri menyetujui kasus wakaf Umar, berarti secara otomatis juga menyetujui larangan mentransaksikan harta wakaf. Sedangkan Abu l;Ian1fah berpendapat konversi harta wakaf hukumnya boleh atas pertimbangan adanya darurat, kepentingan umum (maslahat) dan untuk menjaga kelestarian dari harta wakaf itu sendiri. Sehubungan dengan ini kemaslahatan harus dijadikan prioritas utama demi menjaga tujuan syara' (rnaqisid asy-syad'ah). Adanya pembahasan mengenai konversi harta wakaf ini, menarik untuk dikaji. Hal tersebut memberikan kesempatan kepada penyusun untuk menyingkap tabir perbedaan pandangan antara asy-SyafYI dan Abu ijan1fah tentang konversi harta wakaf dan i.ngin membuktikan pendapat manakab yang lebih relevan dalam kehidupan masyarakat Islam di Indonesia. Dikarenakan penelitian ini merupakan kajian menggali hukum Islam malca pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalab pendekatan usul fikih yaitu mendekati masalah yang diteliti dengan cara mentiuk pada al-Qaw- a'id al­ lstinbatlal-Qawa...,id al- U,suliyyah dan al-Qawa...,id al-Fiqhiyyah. Dalam hal ini untuk mengkaji dan menganalisis terhadap dalil dan metode istinbat Abu I;Ian1fah dan asy-Syafi'i dalam menentukan hukum konversi harta wakaf dan bagaimana relevansinya dalam kehidupan masyarakat Islam di Indonesia. Dengan menganalisa argument di atas, maka dalam hemat penyusun pendapat imam Abu I;Ian1fah lebih relevan dalam kehidupan masyarakat Islam di Indonesia, karena dalam kehidupan masyarakat Islam di Indonesia sering terjadi konversi harta wakaf dengan adanya faktor untuk kepentingan umum (m9.sla/111h) dan darurat. Disamping itu untttk menjaga manfa'at dan fungsi wakaf sehingga dapat dimanfaatkan atau dipergunakan untuk kepentingan umum . Dan seandainya harta wakaf itu suda.h mulai rusak seiring dengan perputaran zaman, maka kalau tidak diganti atau dirubah dikawatirkan harta wakaf itu rusak dan tidak dapat dimanfaatkan lagi sesuai dengan tujuan wakaf. Dengan demikian hukum Islam lebih tampak dinamis dan tidak kaku dalam menghadapi problematika hukum Islam. ·

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item