PANDANGAN PIHAK KUA DAN NAZHIR TERHADAP URGENSI SERTIFIKASI TANAH WAKAF DI KECAMATAN GONDOMANAN KOTA YOGYAKARTA PRESPEKTIF HUKUM ISLAM

Hilmanudin Wirayuda, NIM.: 16350051 (2020) PANDANGAN PIHAK KUA DAN NAZHIR TERHADAP URGENSI SERTIFIKASI TANAH WAKAF DI KECAMATAN GONDOMANAN KOTA YOGYAKARTA PRESPEKTIF HUKUM ISLAM. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (PANDANGAN PIHAK KUA DAN NAZHIR TERHADAP URGENSI SERTIFIKASI TANAH WAKAF DI KECAMATAN GONDOMANAN KOTA YOGYAKARTA PRESPEKTIF HUKUM ISLAM) 16350051_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (5MB) | Preview
	Text (PANDANGAN PIHAK KUA DAN NAZHIR TERHADAP URGENSI SERTIFIKASI TANAH WAKAF DI KECAMATAN GONDOMANAN KOTA YOGYAKARTA PRESPEKTIF HUKUM ISLAM) 16350051_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (2MB)

Abstract

Wakaf merupakan salah satu sarana ibadah atau shadaqah jariyah, di dalam Hukum Islam istilah wakaf tidak ditemukan secara terperinci hanya saja diqiyaskan ke dalam shadaqah jariyah. Wakaf sendiri memiliki arti yaitu sebuah upaya atau proses untuk melanggengkan suatu kemanfaatan tanah untuk digunakan oleh kepentingan umum. Maka dari itu dipandang perlu transaksi wakaf harus dicatat kemudian dituangkan ke dalam akta ikrar wakaf serta didaftarkan dan disertifikatkan. Dalam pelaksanaannya harus dilakukan melalui tata cara yang diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang wakaf. Perwakaf tanah yang tidak disertifikatkan menjadi persoalan dewasa ini, sertifikat menjadi suatu bukti otentik yang sangat penting untuk membuktikan kebenaran objek wakaf, tanah wakaf yang tidak disertfikatkan yang terletak di Kecamatan Gondomanan menjadi suatu hal yang menarik untuk diteliti. Oleh karena itu, penyusun tertarik melakukan penelitian ini dengan rumusan masalah yaitu bagaimana pandangan pihak KUA dan Nadzir mengenai urgensi sertifikasi tanah wakaf. Tujuan penelitian ini ialah untuk menganalisis pendapat pihak KUA dan Nadzir tentang urgensi sertifikasi tanah wakaf, termasuk alasan dasar mengapa sertifikat menjadi suatu hal yang sangat urgen, dan bagaimana legalitas tanah wakaf yang tidak bersertifikat kemudian bagaimana Al-Qur‟an dan Hadis serta peraturan perundang-undangan mengatur tentang penerbitan sertifikasi tanah wakaf. Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang datanya diperoleh secara langsung dari lapangan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi terhadap responden yakni pihak KUA dan Nadzir. Penelitian ini bersifat deskriptif analitis, yakni menjelaskan pandangan pihak KUA dan Nadzir mengenai urgensi sertifikasi tanah wakaf. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan metode pendekatan normatif yuridis, yaitu melihat bagaimana pendapat pihak KUA dan Nadzir mengenai urgensi sertifikasi tanah wakaf dengan memperhatikan petunjuk dalam Al-Qur‟an, hadis, pandangan para ulama serta peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Analisis data kualitatif menggunakan metode deduktif dan induktif untuk menemukan suatu hukum yang dipakai. Menurut pandangan pihak KUA dan Nadzir Terhadap Urgensi sertifikasi tanah wakaf sangat penting, Urgen artinya sesuatu yang harus dilakukan, karena sertifikat merupakan salah satu bukti otentik atas legalitas objek tanah wakaf. Kemudian Pihak KUA berpendapat apabila objek tanah wakaf belum memiliki sertifikat/belum didaftarkan sebagai tanah wakaf maka objek wakaf tersebut belum dapat dikatakan sah menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia sehingga legalitas hukumnya masih ditangguhkan atau belum memiliki kekuatan hukum yang kuat secara perundang-undangan yang berlaku. Pihak Nadzhir berpendapat bahwasanya dengan adanya sertifikat menjadi bukti yang kuat serta menjadi jaminan dan perlindungan hukum terhadap objek wakaf apabila terjadi suatu sengketa.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item