Urgensi Zoologi Sastra Alquran - Studi Kasus Pada Seni Kisah Zoomorfik AL Farasy Surat Al Qariah

Muhamad Agus Mushodiq, - and Ibnu Burdah, - and Suja’i, - and Mispani, - and Habib Shulton Asnawi, - (2021) Urgensi Zoologi Sastra Alquran - Studi Kasus Pada Seni Kisah Zoomorfik AL Farasy Surat Al Qariah. A Quds : Jurnal Studi Alquran dan Hadis, 5 (1). pp. 1-28. ISSN 2580-3174 (p), 2580-3190 (e)

[img]
Preview
Text (Urgensi Zoologi Sastra Alquran - Studi Kasus Pada Seni Kisah Zoomorfik AL Farasy Surat Al Qariah)
Urgensi Zoologi Sastra Alquran - Studi Kasus Pada Seni Kisah Zoomorfik AL Farasy Surat Al Qariah.pdf - Published Version

Download (386kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Surat Pernyataan)
surat-surat-pernyataan1626355380.pdf - Published Version

Download (14kB) | Preview
Official URL: http://journal.iaincurup.ac.id/index.php/alquds

Abstract

Kriminalisasi terhadap binatang dapat terejawantahkan dalam perbuatan konkrit dan interpretasi teks keagamaan yang tidak proporsional. Tulisan ini bertujuan untuk mengungkap urgensi perspektif zoologi sastra terhadap kajian binatang dalam Alquran dan memberikan contoh aplikasinya dalam analisis salah satu kasus kriminalisasi binatang al-Farasy dalam Surat Al-Qari’ah. Penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan analisis deskripitf-interpretatif. Penulis menggunakan teori Tasybih dan Semiotika Roland Barthes dengan pendekatan zoologi sastra. Adapun hasil dari tulisan ini adalah: Pertama, zoologi sastra penting dihadirkan untuk penelitian binatang dalam Alquran karena beberapa alasan, yaitu (1) binatang dalam Alquran masuk dalam kategori sastra, sehingga pendekatan sastra penting dihadirkan untuk menemukan makna dibalik penyajian binatang dalam Alquran, (2) zoologi sastra bersifat interdisiplin, multidisiplin, dan transdisiplin. Berdasarkan sifat tersebut, maka zoosembiologi antara sastra dan binatang dapat diungkap secara komprehensif dan holistik, (3) zoologi sastra menentang filsafat antroposentris yang disinyalir banyak melahirkan tindakan yang merusak alam. Konservasi alam, khususnya terkait dengan masa depan binatang perlu untuk digalakkan di era saat ini. Kedua, diskriminasi terhadap al-farasy oleh para ulama diakibatkan pada kajian monodisiplin. Al-Farsy sebagai permisalan manusia saat hari kiamat datang bukan dimaksudkan untuk taqbih halihi (menghinakan keadaan manusia saat hari kiamat datang), akan tetapi lebih kepada bayanu halihi dan taqriru halihi (mengabarkan keadaan).

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: Zoologi Sastra; Zoomorfik; Semiotika Roland Barthes
Subjects: Kesusastraan Arab > Cerita al Qur'an - Analisis Sastra
al Qur'an
Divisions: Artikel (Terbitan Luar UIN)
Depositing User: Dra. Khusnul Khotimah, SS, M.IP -
Date Deposited: 16 Jul 2021 01:34
Last Modified: 16 Jul 2021 01:34
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/42845

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum