Jarot Nanang Santoso, NIM.: 13530073 (2020) INTERPRETASI MITOS KISAH DAUD A.S. DALAM PERSPEKTIF SEMIOTIKA ROLAND BARTHES. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.
|
Text (INTERPRETASI MITOS KISAH DAUD A.S. DALAM PERSPEKTIF SEMIOTIKA ROLAND BARTHES)
13530073_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (3MB) | Preview |
|
![]() |
Text (INTERPRETASI MITOS KISAH DAUD A.S. DALAM PERSPEKTIF SEMIOTIKA ROLAND BARTHES)
13530073_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (10MB) | Request a copy |
Abstract
Kisah Daud merupakan salah satu kisah yang dikisahkan al-Qur’an. Ayat- ayatnya tersebar dalam surat al Baqarah (2): 246-252, an Nisā’ (6): 163, al An’ām (6): 84, al Isrā’ (17): 55, Saba’ (34): 10-11, dan Ṣād (38): 17-18, 21-26, dan al Anbiyā’ (21): 78-80. Selain itu kisah Daud juga dinarasikan Alkitab dalam 1 Sam. 8:1-22, 1 Sam. 10: 17-24, 1 Sam. 16: 13, 1 Sam. 17: 1-11, 1Sam. 17: 17-19, 1 Sam. 17: 32-37, 1 Sam. 17:40-51, 2 Sam. 5: 1-5, 2 Sam. 8: 1-3, 2 Sam. 8: 13-14, 2 Sam. 11: 2-5, 14-15, 2. Sam. 12: 1-14, dan 1Raj. 10-12. Satu kisah di dalam dua kitab suci menyimpan pesan-pesan implisit. Pesan-pesan tersebut tersembunyi di balik kode-kode semiotik seperti frase ﺮﺗ (tara ), دواد (Dāwūd ), تﻮﻟﺎﺟ (Jālūt ), dan lain. Semiotika Roland Barthes menerapkan dua tingkatan pembacaan semiotik. Pembacaan tingkat pertama menemukan makna denotasi dan pembacaan tingkat kedua menemukan makna konotasi atau makna mitos. Dalam aplikasinya terdapat tiga terma pokok yang saling berhubungan yaitu penanda (signifier ), petanda (signified ), dan tanda (sign ). Pada pembacaan tingkat pertama dihasilkan makna tanda (sign ) berupa makna denotasi. Pada pembacaan tingkat kedua tanda (sign ) menjadi penanda baru untuk membedakannya dengan pembacaan tingkat pertama disebut dengan form, penandanya disebut concept, dan tanda yang merupakan makna mitos disebut dengan signification. Untuk mempermudah pemaknaan Barthes mengajarkan identifikasi kode-kode semiotik yang dikenal dengan five codes yaitu kode hermeneutik, kode narasi, kode simbolik, kode semik, dan kode kultural. Aplikasi semiotika Roland Barthes terhadap kisah Daud ditempuh dengan melakukan inventaris kisah dalam empat fragmen dan melakukan analisis terhadap struktur kisah. Pada tahap ini teks merupakan dunia otonom yang menceritakan dirinya sendiri, dan pemaknaan dilakukan berdasarkan informasi dari teks tersebut. Selanjutnya makna yang telah dihasilkan diidentifikasi berdasarkan kode-kode semiotik dan dimaknai dengan pembacaan mitis sehingga dihasilkan makna konotasi atau mitos. Dalam kisah Daud ditemukan kode-kode yang memiliki makna mitos yaitu kode hermeneutik frase ﺮﺗ (tara ), kode simbolik frase دواد (Dāwūd ), kode narasi frase ﺎﻜﻠﻣ (malikā ), kode semik frase با ّوأ (awwāb), kode kultural frase ﻦﯿﻤﻟﺎﻈﻟا (al-ẓālimīn ), dan sebagainya. Pada tataran denotatif masing-masing frase tersebut bermakna; memperhatikan, pahlawan bani Israil, seorang raja, seseorang yang taat, dan orang-orang yang tidak menepati perkataannya. Sementara itu pada tataran konotatif atau mitos frase-frase tersebut bermakna; korelasi antar masa, rahmat Allah, harapan, rendah hati dalam kelimpahan, dan ketidaktepatan dalam membuat keputusan. Selain itu, narasi kisah Daud juga mengandung nilai-nilai filosofis yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan yaitu nilai berpikiran terbuka, tauhid, dakwah, keistimewaan diri, introspeksi diri, dan etika.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information / Supervisor: | Pembimbing : Drs. Indal Abror, M.Ag. |
Uncontrolled Keywords: | Semiotika Roland Barthes, Kisah DAUD A.S |
Subjects: | Ilmu Alqur’an dan Tafsir Tafsir Al-Qur'an > Sejarah Nabi dan Rasul |
Divisions: | Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur’an dan Tafsir (S1) |
Depositing User: | Muh Khabib, SIP. |
Date Deposited: | 19 Jul 2021 10:49 |
Last Modified: | 19 Jul 2021 10:49 |
URI: | http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/42926 |
Share this knowledge with your friends :
Actions (login required)
![]() |
View Item |