KRITIK METAFISIKA IBNU KHALDUN

Muhammad Hasib, NIM.: 16510053 (2020) KRITIK METAFISIKA IBNU KHALDUN. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (KRITIK METAFISIKA IBNU KHALDUN)
16510053_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (KRITIK METAFISIKA IBNU KHALDUN)
16510053_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (6MB) | Request a copy

Abstract

Metafisika merupakan tema penting dalam filsafat Islam. Namun metafisika kini sedang mengalami disintegrasi atau stagnasi. Kefakuman ini ditandai dengan minimnya para pemikir atau sarjana yang secara fokus mengkaji metafisika. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal; pertama, lahirnya doktrin dari aliran agama (Islam) yang melarang mendalami metafisika; kedua, lahirnya kritik tajam dari kaum agamawan, rasionalisme, materialisme dan empirisme seperti kritik yang dilakukan oleh Imanuel Kant, David Hume, al-Gazali, Ibnu Khaldun dan filsuf kritis lainnya. Selain itu sebab utama terjadinya stagnasi metafisika adalah hilangnya kritisisme, seharusnya cendekiawan maupun sarjana mampu bersikap kritis yang memadai untuk produksi pengetahuan. Atas dasar itu penulis berinisiatif untuk melakukan penelitian tentang kritik metafisika di dunia Islam. Supaya penelitian ini lebih fokus penulis batasi pada konsep pemikiran kritik metafisika Ibnu Khaldun. Kritik metafisika Ibnu Khaldun penting untuk diteliti dan dikritisi sebagai pemikiran karena bagi penulis kritik Ibnu Khaldun lebih menekankan pada aspek rasional transendental. Dalam kritik metafisika Ibnu Khaldun pembahasan yang dikaji adalah logika (pengantar kritik metafisika), teologi, esensi dan eksistensi. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif interpetatif. Metode ini digunakan untuk mendeskripsikan dan menginterpretasikan data tentang biografi Ibnu Khaldun, objek kritik metafisika Ibnu Khaldun dan kritik metafisika Ibnu Khaldun secara detail dan mendalam agar diperoleh pemahaman yang utuh dan komprehensif. Temuan yang dihasilkan dalam penelitian ini; pertama, secara epistemologis Ibnu Khaldun telah menunjukkan kelemahan metode pengetahuan peripatetik tentang definisi; kedua, secara teologis melalui konsep rasional transendental Ibnu Khaldun meruntuhkan teori tentang wujud yang selama ini dijadikan acuan hampir semua filsuf muslim; ketiga, tentang esensi dan eksistensi Ibnu Khaldun sepemikiran dengan al-Gazali, mereka menolak empat unsur yaitu tanah, api, air dan udara sebagai unsur dasar pembentuk alam semesta dan mengakui tiga unsur yaitu tanah, air dan udara sebagai unsur pembentuk segala sesuatu dengan menaruk unsur api pada posisi khusus yaitu unsur panas pada api dikategorikan dalam unsur udara, api merupakan udara yang bergerak; keempat, Ibnu Khaldun telah menggabungkan konsep rasional dan mistis menjadi satu konsep pemikiran yang utuh dan komprehensif yang penulis sebut rasional transendental.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : Dr. Imam Iqbal, S. Fil.I., M.S.I.
Uncontrolled Keywords: Ibnu Khaldun, Peripatetik, Kritik Metafisika, Rasional Transendental
Subjects: Aqidah Filsafat
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta > Aqidah Filsafat
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Aqidah dan Filsafat Islam (S1)
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 22 Jul 2021 12:54
Last Modified: 22 Jul 2021 12:54
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/43011

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum