RESPON ANATOMI TRIKOMA GLANDULAR DAN KEBERADAAN SENYAWA METABOLIT SEKUNDER PADA KEMANGI (Ocimum Citriodorum) DENGAN PENAMBAHAN HORMON IAA

Anggie Nur Cahyani, NIM.: 15640027 (2020) RESPON ANATOMI TRIKOMA GLANDULAR DAN KEBERADAAN SENYAWA METABOLIT SEKUNDER PADA KEMANGI (Ocimum Citriodorum) DENGAN PENAMBAHAN HORMON IAA. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (RESPON ANATOMI TRIKOMA GLANDULAR DAN KEBERADAAN SENYAWA METABOLIT SEKUNDER PADA KEMANGI (Ocimum Citriodorum) DENGAN PENAMBAHAN HORMON IAA)
15640027_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (RESPON ANATOMI TRIKOMA GLANDULAR DAN KEBERADAAN SENYAWA METABOLIT SEKUNDER PADA KEMANGI (Ocimum Citriodorum) DENGAN PENAMBAHAN HORMON IAA)
15640027_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (711kB) | Request a copy

Abstract

Kemangi (Ocimum citriodorum) merupakan tumbuhan yang sering dijadikan lalapan dan penyedap rasa di beberapa makanan dikarenakan memiliki bau yang khas. Bau khas tumbuhan kemangi disebabkan adanya kandungan senyawa metabolit sekunder.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui akumulasi senyawa metabolit sekunder pada kemangi setelah pemberian hormon IAA. Konsentrasi IAA yang digunakan pada penelitian ini adalah 0 ppm, 100 ppm, 200 ppm dan 300 ppm. Pemberian IAA dilakukan dengan teknik foliar-spray pada tumbuhan kemangi berumur 4 MST hingga 6 MST dengan periode penyemprotan seminggu sekali. Pengujian sampel menggunakan uji histokimia dimana daun yang diambil adalah daun primordia, daun muda, dan daun dewasa. Pengujian alkaloid menggunakan reagen wagner dan pengujian terpenoid menggunakan reagen tembaga asetat 5%. Data kualitatif anatomi trikoma dan keberadaan senyawa alkaloid dan terpenoid pada trikoma kelenjar dianalisis dengan metode deskriptif sedangkan data kuantitatif kerapatan dan lebar trikoma menggunakan uji Anova one waydilanjutkan uji DMRT. Hasil menunjukkan pemberian konsentrasi IAA pada rentang 200 – 300 ppm mempengaruhi tingkat akumulasi senyawa alkaloid dan terpenoid dan data kerapatan trikoma kelenjar tertinggi pada pemberian IAA 200 ppm serta lebar trikoma kelenjar menunjukkan hasil tertinggi pada pemberian IAA 300 ppm.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : Dias Idha Pramesti, M.Si
Uncontrolled Keywords: Senyawa Metabolit, Kemangi, Hormon IAA, Trikoma Grandular
Subjects: Biologi
Lingkungan
Divisions: Fakultas Sains dan Teknologi > Biologi (S1)
Depositing User: Heru Pasuko Rini
Date Deposited: 26 Jul 2021 12:46
Last Modified: 26 Jul 2021 12:46
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/43034

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum