MALAS DAN LALAI DALAM AL-QUR’AN DAN PSIKOLOGI

Bahrul Ulum, NIM.: 16530016 (2020) MALAS DAN LALAI DALAM AL-QUR’AN DAN PSIKOLOGI. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (MALAS DAN LALAI DALAM AL-QUR’AN DAN PSIKOLOGI)
16530016_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (MALAS DAN LALAI DALAM AL-QUR’AN DAN PSIKOLOGI)
16530016_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Malas sering didefinisikan sebagai penyakit jiwa, rasa malas itu menyerap kekuatan seseorang tanpa memberikan umpan balik yang positif yang kemudian mengakibatkan banyak sekali kerugian dan penyia-nyiaan. Sifat lalai juga dinilai sebagai penyakit yang berbahaya jika sampai menimpa tiap individu. Ia adalah penyakit yang amat membinasakan, menggugurkan amal dan melenyapkan semangat. Al-Qur’an mencela manusia disebabkan kemalasan dan kelalaian manusia akan kemanusiaannya, kesalahan manusia dalam mempersepsi dirinya, dan kebodohan manusia dalam memanfaatkan potensi fitrahnya sebagai khalifah Allah di muka bumi ini. masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah pertama, Apa narasi alQur’an tentang malas dan lalai? kedua, apa konsep psikologi tentang malas dan lalai? ketiga, Bagaimana mengatasi malas dan lalai menurut al-Qur’an dan psikologi?. Dalam menjawab permasalahan diatas, Peneliti akan menggunakan metode tafsir tematik term, yakni model kajian tematik yang secara khusus meneliti term (istilah-istilah) tertentu dalam al-Qur’an. Menjadikan term malas dan lalai dalam al-Qur’an dari berbagai konteks awalnya sebagai tema kajian, kemudian di saring nilai-nilai universalnya untuk diketahui bagaimana makna malas dan lalai yang sebenarnya. penelitian ini menggunakan jenis penelitian kepustakaan (library reseach) dengan metode penyajian data secara deskriptif dan analitis. Adapun kesimpulan hasil penelitain yaitu: Malas adalah suatu perasaan di mana seseorang akan enggan melakukan sesuatu atau tidak adanya keingingan untuk mengerjakan hal tersebut. kata malas dan yang seasal dengan kata tersebut disebutkan dalam al-Qur’an sebanyak dua kali, Pengungkapan kata malas hanya menggunakan satu term, yaitu kusalaa. Sedangkan lalai adalah kurang hati-hati, tidak mengindahkan (kewajiban, pekerjaan, dan sebagainya); lengah. Pengungkapan kata lalai di dalam al-Qur’an terdapat dalam empat term, diantaranya adalah dzahlan, Nisyan, Ghaflah dan Sahun. Selain dari itu penulis juga menyajikan solusi untuk mengatasi rasa malas dan lalai diantaranya. Mengatasi fenomena malas dan lalai tiap kita perlu kembali merujuk ke Kitabullah dan berdzikir mengingat Allah sesering mungkin. Secara tuntunan Psikologi dikatakan bahwa malas dan lalai masih bisa di cegah dan di rubah dengan cara membiasakan diri bersikap disiplin, rajin dan bersemangat, menjaga kebiasaan positif, memberi rangsangan agar mendapat dorongan agresif menyelesaikan pekerjaan, dan istirahat yang cukup.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : Prof. Dr. H. Muhammad M.Ag
Uncontrolled Keywords: Rasa Malas, Lalai, Al Qur'an, Psikologi
Subjects: Psikologi
al Qur'an
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur’an dan Tafsir (S1)
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 23 Jul 2021 09:36
Last Modified: 23 Jul 2021 09:36
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/43044

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum