HUBUNGAN ANTARA STRES PENGASUHAN DAN PENERIMAAN DIRI ORANG TUA DENGAN ANAK TUNAGRAHITA DITINJAU DARI RELIGIUSITAS

Viki Alfi Izzaty, NIM.: 14710068 (2020) HUBUNGAN ANTARA STRES PENGASUHAN DAN PENERIMAAN DIRI ORANG TUA DENGAN ANAK TUNAGRAHITA DITINJAU DARI RELIGIUSITAS. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (HUBUNGAN ANTARA STRES PENGASUHAN DAN PENERIMAAN DIRI ORANG TUA DENGAN ANAK TUNAGRAHITA DITINJAU DARI RELIGIUSITAS)
14710068_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (1MB) | Preview
[img] Text (HUBUNGAN ANTARA STRES PENGASUHAN DAN PENERIMAAN DIRI ORANG TUA DENGAN ANAK TUNAGRAHITA DITINJAU DARI RELIGIUSITAS)
14710068_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Keberadaan anak tunagrahita dalam keluarga akan menjadi stresor tersendiri bagi keluarga. Banyaknya stresor yang dirasakan orang tua tunagrahita dalam mengasuh anak akan menimbulkan stres pengasuhan (gunarsa, 2004). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui adanya hubungan antara stres pengasuhan dan penerimaan diri orang tua yang memiliki anak tunagrahita apabila ditinjau dari religiusitas. Desain penelitian dengan pendekatan kuantitatif dan menggunakan analisis regresi berganda. Sampel berjumlah 30 orang tua dengan anak tunagrahita yang bersekolah di SLB X menggunakan Teknik probability sampling. Hasil analisis regresi berganda menunjukkan hipotesis mayor diterima yakni ada hubungan yang signifikan antara stres pengasuhan dan penerimaan diri orang tua yang memiliki anak tunagrahita di SLB X Sleman dengan nilai taraf signifikasi sebesar 0. 012. Religiusitas menjadi variabel moderator stres pengasuhan terhadap penerimaan diri orang tua yang memiliki anak tunagrahita di SLB X dengan nilai p (sig) sebesar 0.000. Religiusitas sebagai variabel predictor memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0.625 dengan signifikansi sebesar 0.000 (p < 0.05). Sumbangan efektif religiusitas sebagai variabel predictor hubungan stres pengasuhan dengan penerimaan diri adalah sebesar 42,5%. Tingkat religiusitas menentukan cara subjek dalam mengenali kondisi dan cara memandang kondisi anak sebagai penyandang tunagrahita yang memiliki keterbatasan pada beberapa area utama seperti atensi (perhatian), daya ingat, perkembangan bahasa, self-regulation, perkembangan sosial, motivasi dan prestasi akademik. Keterbatasan tersebut dapat menjadi stresor terhadap pengasuhan sehingga menjadikan penerimaan diri terhadap anak penyandang tunagrahita cenderung rendah. Religiusitas menjadi moderator yang dapat memperkuat atau melemahkan hubungan stres pengasuhan dan penerimaan diri orang tua yang memiliki anak tunagrahita.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : Lisnawati, M. Psi.
Uncontrolled Keywords: tunagrahita; ABK; kelaurga; penerimaan diri
Subjects: Permasalahan dan Layanan kepada Anak dan Remaja
Psikologi
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora > Psikologi (S1)
Depositing User: Anik Nur Azizah
Date Deposited: 28 Jul 2021 19:38
Last Modified: 28 Jul 2021 19:38
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/43126

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum