KAJIAN YURIDIS TERHADAP PELANGGARAN HAK CIPTA FONOGRAM (STUDI KASUS ATAS PUTUSAN NOMOR.3234/ Pid.Sus/ 2019/PN.Sby)

AHMAD TAUFIQ, NIM.: 16340088 (2021) KAJIAN YURIDIS TERHADAP PELANGGARAN HAK CIPTA FONOGRAM (STUDI KASUS ATAS PUTUSAN NOMOR.3234/ Pid.Sus/ 2019/PN.Sby). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (KAJIAN YURIDIS TERHADAP PELANGGARAN HAK CIPTA FONOGRAM (STUDI KASUS ATAS PUTUSAN NOMOR.3234/ Pid.Sus/ 2019/PN.Sby)) 16340088_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (2MB) | Preview
	Text (KAJIAN YURIDIS TERHADAP PELANGGARAN HAK CIPTA FONOGRAM (STUDI KASUS ATAS PUTUSAN NOMOR.3234/ Pid.Sus/ 2019/PN.Sby)) 16340088_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (3MB)

Abstract

Dalam menegakkan hukum, hakim sangat berperan penting dalam mengawali proses jalannya persidangan, guna mempertimbangkan kebenaran materil dan formil mengenai perbuatan terdakwa. Sering kali di dalam putusan persidangan pada Pengadilan Negeri hakim berbeda dalam memberikan suatu hukuman kepada terdakwa terhadap apa yang sudah didakwakan oleh Jaksa Penuntut Umum. Seperti yang terjadi di dalam putusan nomor.3234/ Pid.Sus/ 2019/PN.Sby yang mana amar putusan dari hakim berbeda dengan tuntutan yang diajukan oleh penuntut umum. Kasus ini terjadi antara Pt.Ebony delapan belas dan Verevanza/ Broadway-Karaoke-Lounge, dimana kasus ini disebabkan karena Ivan Kuncoro menggunakan lagu-lagu yang hak terkaitnya dimiliki oleh PT. Ebony Delapan Belas dengan tanpa izin yang digunakan dalam bisnis karaokenya. Atas dasar pelanggaran tersebut pihak Ivan Kuncoro dituntut dengan hukuman penjara selama 10 bulan dengan ganti rugi sebesar Rp20.000.000,00 (dua puluh juta) subsidair 3 bulan kurungan. Penelitian ini membahas mengenai apakah putusan hakim dalam putusan nomor.3234/ Pid.Sus/ 2019/PN.Sby sudah tepat? Serta apakah putusan hakim sudah sesuai dengan Undang-Undang nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta? Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pustaka (library research) dengan pendekatan Yuridis-Normatif, sedangkan metode analisis yang digunakan adalah deskriptif analitik. Dalam penelitian ini sumber data yang diambil oleh penulis meliputi sumber data primer, sumber data sekunder, dan sumber data tersier. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, putusan nomor.3234/ Pid.Sus/ 2019/PN.Sby tidak tepat karena pelanggaran fonogram yang dirugikan adalah berupa hak ekonominya saja tidak menyerang bahkan melukai si korban, sehingga hukuman denda akan lebih baik dan lebih efektif untuk menghukum terdakwa dalam. Hal ini berpatokan dengan pembaharuan hukum pidana Indonesia yang lebih menekankan Restorative Justice yaitu upaya dengan mempertimbangkan kepentingan kepada pelaku dan korban kejahatan yang tanpa memberikan hukuman pidana penjara, ini juga merupakan pemberlakuan asas Ultimum Remidium yaitu bahwa hukuman pidana khususnya pidana penjara sebagai upaya terakhir dan lebih menekankan kepada denda sebagai penjatuhan hukumnya. Kedua, Putusan majelis hakim sudah sesuai dengan apa yang ada di dalam Undang-undang nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta. Hal ini terlihat dari amar putusan hakim yang tetap menjatuhkan hukuman kepada terdakwa berupa hukuman penjara selama 6 bulan, adapun alasan majelis hakim memilih hukuman penjara saja adalah dikarenakan dalam pasal 117 ayat (2) juncto Pasal 24 ayat (2) huruf d Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta disebutkan bahwasanya hukuman maksimal adalah berupa penjara 4 (empat) tahun dan/atau denda paling banyak Rp1. 000. 000.000, 00 (satu miliar rupiah). Adanya frase dan/atau itu artinya hakim sah untuk memberikan hukuman berupa penjara saja.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item