Posisi Akhbar Al-Akhirat dalam Konflik Antar-Pandangan Kehidupan Beragama di Aceh Abad ke-17 (Tinjauan Sosiologi Sastra)

Adib Sofia, - (2014) Posisi Akhbar Al-Akhirat dalam Konflik Antar-Pandangan Kehidupan Beragama di Aceh Abad ke-17 (Tinjauan Sosiologi Sastra). In: Cultural Studies di PTAI: Teori dan Praktik. Laboratorium Religi dan Budaya Lokal (LABel) Fakultas Ushuluddin Studi Agama dan Pemikiran Islam, Yogyakarta, pp. 69-88. ISBN 978-602-17977-1-6

[img]
Preview
Text (Posisi Akhbar Al-Akhirat dalam Konflik Antar-Pandangan Kehidupan Beragama di Aceh Abad ke-17 (Tinjauan Sosiologi Sastra))
Posisi Akhbar Al-Akhirat dalam Konflik Antar-Pandangan Kehidupan Bera.pdf - Published Version

Download (6MB) | Preview
[img]
Preview
Text (Surat Pernyataan)
surat-surat-pernyataan1630375809.pdf - Published Version

Download (18kB) | Preview

Abstract

Dari uraian di atas dapat diperoleh kesimpulan bahwa Akhbar al-Akhirót tidak dapat dilepaskan dari karya-karya Ar-Raniri lainnya yang ditulis selama di Aceh. Karya ini memang tidak secara langsung memberikan pernyataan-pernyataan menentang paham wodatul wujud yang diajar kan oleh Hamzah Fansuri sebagaimana dalam Tibyan f8 Ma'rifat al-Adydn, Ma' ul-Bayat li Ahl al-Mamat, Nubdhah f Da'wa adh-dhil ma'a BoBibih, Bill adh-Dhill, Bujjat o-Biddiq li Daf' az-Zindiq, dan Al-Fat -Mubin 'ala Mulaiden Meskipun demikian, Akhbar al-Akhirat tetap menunjukkan hubungan homologi antara karya sastra dengan pandangan dunia dan fakta sosial yang melingkupinya. Akhbar al-Akhirat memuat ekspresi-ekspresi kebaha saan dan kesastraan yang menimbulkan rasa ketakutan, perasaan berdosa, dan keterkejutan. Perasaan seperti ini justru jauh dari ajaran tasawuf yang menekankan pada cahaya eksistensi batin, ketinggian moral, pancaran akal, perasaan akan keabadian, hilangnya rasa takut dari kematian, hilangnya perasaan berdosa, dan keterkejutan. Dengan demikian, Akhbör al-Akhirat bukan menjadi naskah utama dalam penentangan paham Nuruddin Ar-Raniri terhadap Hamzah Fansuri, tetapi naskah ini secara halus menyapa pembaca untuk lebih taat pada syariat sebagaimana yang menjadi penekanan ajaran Nuruddin Ar-Raniri dan perbedaan pandangan yang dimilikinya dengan Hamzah Fansuri. Hal yang perlu ditekan pula bahwa Akhbar al-Akhirat sangat menekankan akan posisi seorang hamba yang berbeda dengan Dzat Allah yang Maha Kuasa. Secara keseluruhan Akhbar al-Akhirat tidak lepas dari cirinya sebagai karya sastra klasik yang menghasilkan kreasi dan variasi. Wujud resepsi dan transformasi atas ajaran Islam terjadi karena suatu karya sastra tidak hadir dalam situasi kekosangan budaya. Sebagai penyambut, Nuruddin Ar-Raniri mempunyai peranan kunci karena perubahan dari suatu karya ke karya tain merupakan adaptasi dan integrasi dalam budaya yang bersangkutan. Penjelasan terhadap tanda-tanda kiamat yang terdapat dalam Akhbar al Akhirat merupakan petunjuk tekstual mengenai corak tulisan Ar-Raniri di tengah proses islamisasi di Nusantara.

Item Type: Book Section
Uncontrolled Keywords: Islamisasi Sastra; Berita hari Akhir
Subjects: Kesusastraan Arab > Sosiologi Sastra
Divisions: Buku
Depositing User: Dra. Khusnul Khotimah, SS, M.IP -
Date Deposited: 31 Aug 2021 10:24
Last Modified: 31 Aug 2021 10:24
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/43593

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum