PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS WISATA DESA DAN EKSISTENSINYA DITENGAH PANDEMI COVID-19 DI DESA NGARGORETNO, SALAMAN, MAGELANG

Niken Triyani, NIM 16230046 (2021) PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS WISATA DESA DAN EKSISTENSINYA DITENGAH PANDEMI COVID-19 DI DESA NGARGORETNO, SALAMAN, MAGELANG. Skripsi thesis, FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI.

Preview	Text (PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS WISATA DESA DAN EKSISTENSINYA DITENGAH PANDEMI COVID-19 DI DESA NGARGORETNO, SALAMAN, MAGELANG) 16230046_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (5MB) | Preview
	Text (PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS WISATA DESA DAN EKSISTENSINYA DITENGAH PANDEMI COVID-19 DI DESA NGARGORETNO, SALAMAN, MAGELANG) 16230046_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (8MB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui proses pemberdayaan masyarakat berbasis wisata desa di Desa Ngargoretno dan eksistensinya ditengah pandemi covid-19. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif, teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Pengambilan informan menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa proses pemberdayaan masyarakat berbasis wisata desa di Desa Ngargoretno melalu tahap penyadaran, pengkapasitasan dan pendayaan. Tahap penyadaran meliputi edukasi wisata desa terhadap masyarakat, studi banding dan penilaian mekanisme pasar. Tahap pengkapasitasan melalui pelatihan dasar wisata desa, pengelolaan wisata, peningkatan kualitas produk wisata dan pendampingan. Tahap pendayaan dengan zonasi potensi, pembentukan organisasi wisata dan pemberian wewenang. Sedangkan untuk mewujudkan eksistensi wisata desanya ditengah pandemi covid-19 Wisata Desa Ngargoretno menempuh empat tahapan yaitu adaptation, goal attainment, integration dan latency. Adaptation dengan menggeser obyek wisata destinasi ke produk wisata oleh-oleh, merubah sistem penjualan dari langsung ke sistem online dan memperbaharui tampilan produk. Goal attainment dengan mendeklarasikan diri sebagai destinasi wisata yang aman dengan memberlakukan protokol kesehatan. Integration dengan intensifikasi komunikasi dan ekstensifikasi jejaring. Latency dengan menjaga pola kultural di masyarakat dan pemeliharaan motivasi ekonomi masyarakat.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item