PANDANGAN DUNIA AL-QURAN TENTANG WARNA

M. Mambaul S. Hakim, NIM: 13530061 (2020) PANDANGAN DUNIA AL-QURAN TENTANG WARNA. Skripsi thesis, FAKULTAS USHULUDDIN.

Preview	Text (PANDANGAN DUNIA AL-QURAN TENTANG WARNA) 13530061_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (2MB) | Preview
	Text (PANDANGAN DUNIA AL-QURAN TENTANG WARNA) 13530061_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (3MB)

Abstract

Salah satu yang menjadi kenyataan sekaligus kelebihan Al-Quran adalah betapa ia terikat dengan kondisi apa pun—baik masyarakat ataupun geografi—dari tempat dan waktu ia diberikan kepada Nabi Muhammad. Tidak sedikit isu-isu yang dimunculkan Al-Quran merupakan apa yang terjadi kala itu, dalam arti bersifat sangat lokal, seperti istilah bakkah yang banyak dipahami sebagai kota Makkah dan muttaqin yang dinilai sebagai mereka yang memercayai alam gaib—sebab masyarakat Arab di masa Al-Quran adalah yang percaya pada kegaiban. Termasuk dalam lintasan keterpengaruhan tersebut adalah soal warna. Pada satu sisi, warna yang dibahasa Al-Quran adalah warna yang sudah dikenal oleh masyarakatnya. Ini terbukti dari tidak disebutkannya warna biru karena biru belum populer saat itu. Pada sisi lain, Al-Quran kerap memakai warna untuk merujuk pada aspek material tertentu yang biasa dijumpai secara mencolok oleh masyarakat. Warna merah misalnya, Al-Quran memunculkan warna ini karena adanya pantulan cahaya yang mengkilau dari puncak salah satu satu gunung di Hijaz. Penelitian ini tertarik untuk melihat lebih lanjut bagaimana warna digunakan oleh Al-Quran dalam hubungannya dengan pola tanda, yakni antara penanda dan petanda, termasuk dalam pertanyaan kunci penelitian adalah apa saja warna yang diulas oleh Al-Quran secara jelas.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item