“ANALISIS PENGENDALIAN MUTU DENGAN METODE SIX SIGMA PADA VENDOR TAS DOM INDUSTRIES” Buyutan, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, D.I.Yogyakarta.

Fauziah Rahmawati, NIM. 16660003 (2021) “ANALISIS PENGENDALIAN MUTU DENGAN METODE SIX SIGMA PADA VENDOR TAS DOM INDUSTRIES” Buyutan, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, D.I.Yogyakarta. Skripsi thesis, FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI.

[img]
Preview
Text (“ANALISIS PENGENDALIAN MUTU DENGAN METODE SIX SIGMA PADA VENDOR TAS DOM INDUSTRIES” Buyutan, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, D.I.Yogyakarta.)
16660003_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (2MB) | Preview
[img] Text (“ANALISIS PENGENDALIAN MUTU DENGAN METODE SIX SIGMA PADA VENDOR TAS DOM INDUSTRIES” Buyutan, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, D.I.Yogyakarta.)
16660003_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (4MB)

Abstract

Dom Industries merupakan sebuah usaha kecil yang bergerak di bidang produksi tas dimana usaha ini berperan memenuhi kebutuhan sebuah usaha lain guna dapat menunjang kinerjanya. Permasalahan yang sering terjadi dalam usaha ini adalah terdapat bayakya produk cacat dalam proses produksi sehingga perlu dilakukannya pengendalian kualitas dengan metode Six Sigma DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control) untuk mengetahui karakteristik cacat produk, faktor yang menyebabkan cacat produk, dan perbaikan terhadap faktor penyebab cacat produk tersebut. Pada saat penelitian, objek yang mempunyai tingkat cacat paling tinggi yaitu produk tas dengan nama Gypsi Indonesia dan Hasta Karya dengan cacat mecapai 10% setiap hariya. Permasalahan tersebut dipengaruhi oleh faktor lingkungan, manusia¸mesin dan bahan baku yang tidak sesuai standar kualitas. Dari pengolahan data diketahui Ctirical to Quality (CTQ) adalah bagian pola, jahit¸accecoris, dan sablon. Sedangkan rata – rata nilai Deffec Per Unit (DPU) adalah 0,1244 dan rata – rata nilia Deffect Per Opportunity (DPO) adalah 0,0311 dengan hasil kapabilitas proses yaitu 0,3432 dimana dinyatakan tidak capable karena 0,3432<1,33 sehingga kapabilitas rendah dan butuh pengendalian yang ketat. Dari perhitungan kapabilitas nilai sigma diketahui sigma Z Shift 0,45 dan sigma Z Bench ST 0,99 dimana jika dilihat dalam four block diagram kondisi level sigma proses yang sedang berjalan dilihat dari sisi control dan teknologi masih sangat buruk. Berdasarkan diagram pareto, produk cacat yang tidak dapat ditolerir adalah produk cacat bagian pola dan accecoris sehingga perlu dilakukan penggendalian kualitas dengan ketat terhadap dua jenis cacat tersebut. Peningkatan nilai sigma dapat dilakukan dengan melakukan perbaikan terhadap permasalahan yang dianalisis.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Ira Setyaningsih, S.T., M.Sc
Uncontrolled Keywords: Six Sigma, Gypsi, Hasta, Ctirical to Quality (CTQ), Defect Per Unit (DPU), Defect Per Opportunity (DPO), Kapabilitas Proses, Sigma Z Shift, Sigma Z Bench ST, Diagram Pareto.
Subjects: Tehnik Industri
Divisions: Fakultas Sains dan Teknologi > Teknik Industri (S1)
Depositing User: Drs. Mochammad Tantowi, M.Si.
Date Deposited: 02 Sep 2021 19:16
Last Modified: 02 Sep 2021 19:16
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/43747

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum