PENAFSIRAN MAKNA AMANAH DALAM AL-QUR‟AN (Aplikasi Teori Ma’na Cum Maghza dalam QS. an-Nisa‟:58)

AKHMAD MUTAWAKIL AFIFI, NIM. 13530100 (2020) PENAFSIRAN MAKNA AMANAH DALAM AL-QUR‟AN (Aplikasi Teori Ma’na Cum Maghza dalam QS. an-Nisa‟:58). Skripsi thesis, FAKULTAS USHULUDDIN.

[img]
Preview
Text (PENAFSIRAN MAKNA AMANAH DALAM AL-QUR‟AN (Aplikasi Teori Ma’na Cum Maghza dalam QS. an-Nisa‟:58))
13530100_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (PENAFSIRAN MAKNA AMANAH DALAM AL-QUR‟AN (Aplikasi Teori Ma’na Cum Maghza dalam QS. an-Nisa‟:58))
13530100_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (4MB)

Abstract

Amanah salah satu cerminan moral dan etika Islam dalam masyarakat. Amanah merupakan konsep penting dalam Al-Qur‟an yang berkaitan dengan hakikat spiritual keberagamaan muslim. Islam menyebutkan secara jelas tentang kewajiban menunaikan amanah baik dalam Al-Qur‟an maupun Sunnah, bahkan amanah menjadi syarat keberagamaan dalam Islam. Permasalahan pokok yang menjadikajian dalam skripsi ini ialah bagaimana pemaknaan amanah dalam Q.S an-Nisa‟ :58 menggunakan teori Ma‟na Cum Maghza. Dimana tujuan dari peneitian ini ialah untuk mencari pesan moral yang terdapata dalam makna amanah dalam Q.S an-Nisa‟: 58 agar bisa diaplikasikan dalam kehidupan dimasa sekarang ini. Penlitian ini merupakan penelitian pustaka dimana ayat Al Quran khususnya QS. an-Nisa:58 menjadi objek materialnya. Selain menggunakan Al Quran ana sebagai sumber acuan penelitian ini juga didukung dengan beberapa buku dan kitab tafsir segagai sumber pendukung. Dalam memaknai amanah pada QS. an-Nisa‟, 3:58 ini peneliti gunakan teori Ma‟na Cum Maghza. Teori ini dicetuskan oleh Sahiron Syamsudin dosen di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Pada pemaknaannya pertama yaitu mengetahui makna asal dari kata amanah yang berarti menimbulkan rasa aman dan rasa percaya. Secara historis ayat ini turun ketika penaklukan kota mekah yaitu saat Nabi memberikan kunci ka‟bah kepada Usman bin Tlalhah. Dimana Rosulullah memberikan tanggung jawab kepada Utsman bin Talhah karena beliau memang orang yang paling berhak untuk memegang kunci ka‟bah. Setelah mengetahui makna dasar dan konteks historis nya dapat disimpulkan bahwa amanah merupakan salah satu sifat yang penting dalam menjalani kehidupan. Amanah akan menimbulkan rasa aman dan rasa percaya. Oleh karena itu dalam hal penyampaikan amanah ataupun memberikan amanah harus tepat sasaran atau harus pada ahlinya. Bukan karena faktor lain seperki kekerabatan atau faktor kekeluargaan yang sering terjadi pada saat ini. Dalam ayat tersebut Nabi secara jelas mengajarkan akan makna profesiaonalitas khususnya dalam hal memberikan sebuah amanah atau derivasi tugas. Profesionalitas sendiri dapat diartikan sebagai sebuah pekerjaan yang hanya bisa dilakukan oleh orang tertentu sesuai dengan keahlian yang dimilikinya. Karena menuntut adanya keahlian khusus maka pekrjaan ini tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang. Penulis menganggap contoh yang dilakukan Nabi khususnya dalam aplikasi ayat tersebut sangat cocok untuk dilakukan pada saat ini dimana masih sering terjadi atau bahkan banyak terjadi kasus KKN di masyarakat baik dalam sektor pemerintahan, sektor pekerjaan, atau sektor lain dalam segala sendi kehidupan.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Drs. H. Mohamad Yusuf, M.SI,
Uncontrolled Keywords: amanah, al-qur'an, penafsiran
Subjects: Ilmu Alqur’an dan Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur’an dan Tafsir (S1)
Depositing User: Drs. Mochammad Tantowi, M.Si.
Date Deposited: 06 Sep 2021 09:21
Last Modified: 06 Sep 2021 09:21
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/43860

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum