PENAFSIRAN SURAT AL-QADAR (STUDI KOMPARASI PENAFSIRAN WAHBAH AL-ZUHAILI< DAN HAMKA)

MUHAMMAD AHSIN KURNIAWAN, NIM : 13530122 (2020) PENAFSIRAN SURAT AL-QADAR (STUDI KOMPARASI PENAFSIRAN WAHBAH AL-ZUHAILI< DAN HAMKA). Skripsi thesis, FAKULTAS USHULUDDIN.

[img]
Preview
Text (PENAFSIRAN SURAT AL-QADAR (STUDI KOMPARASI PENAFSIRAN WAHBAH AL-ZUHAILI< DAN HAMKA))
13530122_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (PENAFSIRAN SURAT AL-QADAR (STUDI KOMPARASI PENAFSIRAN WAHBAH AL-ZUHAILI< DAN HAMKA))
13530122_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (4MB)

Abstract

Beragam pendapat muncul dikalangan para mufassir dalam menafsirkan suatu ayat atau surat yang terkandung di dalam Al-Qur’an. Dalam penelitian skripsi ini penulis akan fokus membahas tentang penafsiran surat Al-Qadar dari kacamata dua mufassir, yaitu Wahbah al-Zuhaili> dalam kitabnya al-Muni>r dan HAMKA dalam kitabnya al-Azhar. Penulis menganggap fenomena Lailatul Qadar ini menarik untuk dibahas karena dari penamaan suratnya pun sudah menunjukkan keistimewaan. Selain itu, turunnya surat al-Qadar adalah pada waktu bulan suci ramadhan, yang kita tau pada bulan tersebut terdapat banyak sekali kebaikankebaikan yang oleh Allah SWT akan dilipatgandakan pahalanya. Dari uraian diatas kemudian muncul rumusan masalah. Bagaimana penafsiran surat al-Qadar menurut Wahbah al-Zuhaili> dan HAMKA? Dan apa saja perbedaan atau kesamaan antar keduanya dalam penafsirannya? Dari pertanyaan itu, penulis bermahsud membahas isi dari surat al-Qadar dari kedua tokoh ini yang sama-sama periode kontemporer yakni Wahbah al-Zuhaili> dan HAMKA. Kenapa memilih kedua tokoh ini, karena kedua mufassir ini memiliki latar belakang yang berbeda. Wahbah dalam pemikirannya lebih condong ke fiqih dan tafsir karangan beliau ini merupakan tafsir modern yang corak dan warna penulisannya sangat sederhana dan mudah dipahami dengan mempertahankan konsistensi serta pemaparan masalah yang sistematis. Sedangkan HAMKA agak condong kesastra, karena berasal dari Minang sehingga kata yang digunakan dalam penafsirannya enak dan mudah dipahami karena keindahan bahasanya. Walaupun demikian keduanya hampir sama dalam corak penafsiran yaitu adabi ijtima>’i (sosial kemasyarakatan). Sejauh penelitian penulis, akhirnya bisa ditemukan beberapa hal dari penafsiran kedua tokoh ini tentang surat al-Qadar. Wahbah al-Zuhaili> di dalam tafsirnya menjelaskan bahwa Lailatul Qadar selalu ada pada setiap tahunnya. Lain halnya dengan HAMKA bahwa Lailatul Qadar yang diperingati setiap tahunnya ini hanyalah ritual itba’ kepada nabi Muhammad SAW yaitu ketika pertama kali menerima wahyu turunnya al-Qur’an. Untuk waktu Lailatul Qadar menurut keduanya tidak ada yang tau pasti, akan tetapi menurut suatu riwayat bahwa Nabi Muhammad SAW mulai meningkatkan ibadahnya yaitu mulai tanggal ganjil yakni 21 Ramadhan ke atas.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Muhammad Hidayat Noor, S.Ag. M.Ag
Uncontrolled Keywords: Lailatul Qadar, Tafsir al-Munir dan Tafsir al-Azhar
Subjects: Ilmu Alqur’an dan Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur’an dan Tafsir (S1)
Depositing User: Drs. Mochammad Tantowi, M.Si.
Date Deposited: 06 Sep 2021 09:34
Last Modified: 06 Sep 2021 09:34
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/43862

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum