KEANEKARAGAMAN DAN KEMELIMPAHAN KEPITING BAKAU GENUS Scylla DI EKOSISTEM MANGROVE WANA TIRTA KULON PROGO YOGYAKARTA

Dewi Munadhirotul Alfi, NIM.: 15640005 (2020) KEANEKARAGAMAN DAN KEMELIMPAHAN KEPITING BAKAU GENUS Scylla DI EKOSISTEM MANGROVE WANA TIRTA KULON PROGO YOGYAKARTA. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (KEANEKARAGAMAN DAN KEMELIMPAHAN KEPITING BAKAU GENUS Scylla DI EKOSISTEM MANGROVE WANA TIRTA KULON PROGO YOGYAKARTA)
15640005_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf

Download (1MB) | Preview
[img] Text (KEANEKARAGAMAN DAN KEMELIMPAHAN KEPITING BAKAU GENUS Scylla DI EKOSISTEM MANGROVE WANA TIRTA KULON PROGO YOGYAKARTA)
15640005_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Abstract

Mangrove Wana Tirta merupakan kawasan mangrove aeluas 12 hektar, yang terletak di Kulon Progo. Mangrove Wana Tirta merupakan kawasan konservasi yang mengalami ancaman berupa konversi lahan sebagai tambak dan ekowisata. Kondisi ini menyebabkan terjadinya penurunan kualitas habitat biota air, khususnya kepiting bakau. Kepiting bakau genus Scylla merupakan spesies kunci dalam ekosistem mangrove yang memegang peranan sangat penting baik fungsi ekologi maupun ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari keanekaragaman dan kemelimpahan kepiting bakau genus Scylla di kawasan ekosistem mangrove Wana Tirta serta hubungannya dengan parameter fisikkimiawi lingkungannya. Pengambilan data pada bulan September-November 2019, menggunakan metode transek dengan bubu (perangkap) 1m x 1m yang diletakkan secara Purposive sampling. Peletakan Bubu/perangkap dilakukan pada sore hari dan pada pagi harinya dilakukan pengambilan sampel kepiting yang masuk dalam perangkap. Berdasarkan hasil penelitian terdapat dua spesies kepiting bakau genus Scylla yang terdiri dari Scylla serrata dan Scylla tranquebariqa. Jumlah individu tertinggi dijumpai pada stasiun 2 (51 ind) disusul stasiun 1 (43 ind) dan paling sedikit pada stasiun 3 (41 ind). Kemelimpahan kepiting bakau dikawasan ini berkisar 51/20 m2 dengan indeks keanekaragaman (2.076) sedang. Parameter lingkungan yang diukur adalah Suhu, pH, Kelembaban tanah, salinitas, intensitas cahaya, nitrat dan amonia di analisis korelasi dua variabel menggunakan SPSS 20 Uji korelasi Pearson dan menunjukkan bahwa semua parameter lingkungan memiliki korelasi terhadap keanekaragaman dan kemelimpahan kepiting bakau kecuali intensitas cahaya dan pH air, dan korelasi kuat adalah suhu udara, korelasi sedang yaitu salinitas, dan korelasi sangat lemah adalah suhu tanah, suhu air, kelembapan tanah, pH tanah, nitrat dan amonia. Berdasarkan hasil penelitian bahwa Ekosistem Mangrove Wana Tirta memiliki lingkungan yang cukup bagus untuk perkembangan kepiting bakau khususnya spesies Scylla serrata dan Scylla tranquebariqa

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : Prof. Dr. Maizer Said Nahdi, M.Si
Uncontrolled Keywords: Keanekaragaman dan kemelimpahan, Kepiting bakau, Mangrove Wana Tirta.
Subjects: Biologi
Divisions: Fakultas Sains dan Teknologi > Biologi (S1)
Depositing User: H. Latief, SIP
Date Deposited: 07 Sep 2021 14:12
Last Modified: 07 Sep 2021 14:12
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/43952

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum