POLITIK DAN GERAKAN SALAFI PASCA-MUSIM SEMI ARAB: PRAGMATISME HIZB AL-NOUR DI MESIR

Duli Qurratu A’yun, S.Hum, NIM: 18200010183 (2021) POLITIK DAN GERAKAN SALAFI PASCA-MUSIM SEMI ARAB: PRAGMATISME HIZB AL-NOUR DI MESIR. Masters thesis, PASCASARJANA.

[img]
Preview
Text (POLITIK DAN GERAKAN SALAFI PASCA-MUSIM SEMI ARAB: PRAGMATISME HIZB AL-NOUR DI MESIR)
18200010183_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (POLITIK DAN GERAKAN SALAFI PASCA-MUSIM SEMI ARAB: PRAGMATISME HIZB AL-NOUR DI MESIR)
18200010183_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (4MB)

Abstract

Politik Mesir pasca-Musim Semi Arab menunjukkan suatu dinamika baru dalam sejarah Salafisme, di mana terjadi transformasi politik. Gerakan Salafi yang sebelumnya cenderung sunyi-apolitis membentuk sejumlah partai untuk bersaing dalam pemilihan umum. Di antara partai Salafi yang paling berpengaruh dalam politik Mesir adalah Hizb al-Nour, yang merupakan sayap politik al-Da’wa al-Salafiyya (Dakwah Salafi). Tidak hanya menjadi salah satu pemain inti dalam politik di Mesir, Hizb al-Nour menunjukkan sikap politik yang sangat pragmatis dan seringkali bertentangan dengan ideologi Salafi. Tesis ini mengkaji faktor-faktor yang menyebabkan Hizb al-Nour mengadopsi sikap politik yang pragmatis dan bagaimana hal itu kemudian berdampak pada dakwah Salafi di Mesir. Analisis difokuskan pada sebab terjadinya pragmatisme dengan kerangka teori Hukum Besi Oligarki yang dikemukakan oleh Robert Michels bahwa setiap partai-partai demokratis memiliki kebutuhan teknis yang mendesak akan kepemimpinan. Dalam rangka memenuhi kebutuhan tersebut, partai politik cenderung mengadopsi sikap pragmatis yang menguntungkan kelompok mereka. Pragmatisme Hizb al-Nour disebabkan oleh adanya tantangan politik yang mengharuskan mereka mengedepankan prinsip keberlangsungan. Tantangan ini antara lain marjinalisasi politik di bawah rezim Mursi dan politik represif di bawah rezim al-Sisi. Selain itu, pengaruh aktor global seperti Arab Saudi dan Negara-negara Teluk lainnya terhadap politik Mesir ikut mempengaruhi pilihan politik Hizb al-Nour. Kalkulasi cost-benefit yang lebih dominan ke arah politik seringkali menjadikan pilihan kebijakan mereka bertentangan dengan prinsip ideologi mereka. Hal ini berdampak pada terjadinya perselisihan internal gerakan, dan menuai kritik gerakan Islam lainnya. Meskipun demikian, dengan pragmatismenya, Hizb al-Nour dapat menjadi satu-satunya partai Islam yang mampu bertahan setelah penggulingan Mursi.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Prof. Noorhaidi, M.A., M.Phil., Ph.D,
Uncontrolled Keywords: Politik Salafi, pragmatisme, Hizb al-Nour
Subjects: Kajian Timur Tengah
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Interdisciplinary Islamic Studies > Kajian Timur Tengah
Depositing User: Drs. Mochammad Tantowi, M.Si.
Date Deposited: 07 Sep 2021 19:09
Last Modified: 07 Sep 2021 19:09
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/43970

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum